SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Mengusung tema “Menanamkan Jiwa Mandiri Demi Terwujudnya Militansi Kader” Ponpes DIMSA hidupkan Organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh santri kelas VII Ponpes DIMSA. Baitul Arqom Dasar ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (21/1) hingga Ahad (22/1). Pada kegiatan tersebut, santri disajikan materi keorganisasian yang luar biasa seperti materi keislaman, kemuhammadiyahan (Semangat Dakwah KH. Ahmad Dahlan), kepesatrenan, pengkaderan, hingga kegiatan outbond. Adapun pemateri dalam acara tersebut ialah para Alumni Ponpes DIMSA dan beberapa pengurus IPM Daerah Kabupaten Sragen.
Kepala Sekolah SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, Wibowo Juli Saputro, M.Pd dalam sambutannya mengharapkan agar materi yang disajikan betul-betul dipahami dan diamalkan oleh para peserta Baitul Arqam, sehingga kegiatan ini dapat benar-benar bermanfaat sebagaimana mestinya.
“Dengan dilaksanakannya Baitul Arqam ini saya harapkan ideologi dan kepribadian para pimpinan semakin mantap dalam rangka menjalankan roda organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Indah Purnawati, S.Pd.I mengatakan untuk menjalankan roda kepemimpinan di Muhammadiyah selain memiliki keempat akhlak yang dimiliki Rasulullah yaitu siddiq, amanah, tabliqh, dan fathonah, juga harus memiliki keteladanan, keikhlasan dan keistiqamahan. Sikap-sikap inilah yang nantinya akan membentuk karakter para santri menjadi pemuda berjiwa kepemimpinan.
“Jika KH Ahmad Dahlan mengatakan ‘Hidup-hidupilah Muhammadiyah, dan jangan hidup di Muhammadiyah’, maka saya mengatakan, hidup suburkanlah muhammadiyah, maka kamu juga bisa hidup,” ungkapnya pada acara pembukaan Baitul Arqom Dasar Ponpes DIMSA.
“Kami melakukan persiapan sejak dini dalam proses pembentukan kader persyarikatan dan bangsa.” Tambah Wibowo.
Melalui kegiatan Baitul Arqom Dasar ini diharapkan mampu membentuk karakter para santri menjadi kader pemimpin persyarikatan dan bangsa yang berjiwa semangat juang Ahmad Dahlan, sehingga terbentuklah generasi penerus yang arif, berbudi pekerti luhur dan bermartabat. (diko)