Pengajian Peresmian Gudang Baru Suara Muhammadiyah

Pengajian Peresmian Gudang Baru Suara Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Prioritas Suara Muhammadiyah tahun 2021-2022 adalah pembangunan Suara Muhammadiyah (SM) Tower. Namun karena pandemi, sebagaimana kata motivasi Deni Asy’ari Direktur Utama SM/PT SCM, “Kita tak mungkin merubah arah angin, tapi kita bisa merubah arah layar,” Suara Muhammadiyah pun mencoba unit bisnis baru bidang penyediaan sembako dan toko ritel.

Diketahui bersama bahwa dampak pandemi dirasakan oleh semua sektor bisnis. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia merasakan betul dampak wabah virus c-19 tersebut. Melihat sekaligus merespon keadaan yang ada, SM kemudian melahirkan unit bisnis baru yaitu Bulogmu dan Logmart. Bulogmu penyedia sembako baik beras, gula, minyak dan sebagainya. Sedang Logmart adalah toko ritel yang dikembangkan SM yang sifatnya jejaring dan berbasis pada bisnis jamaah.

Perjalanan kedua bisnis inilah yang kemudian menjadikan SM menunda sementara pembangunan SM Tower dan akhirnya memiliki gudang baru untuk mendukung bisnis barunya tersebut. Letaknya di Bodeh, Gamping, Sleman, dengan luas lebih kurang 1000 m2.

Malam ini (17/02/22), sebelum diresmikan besok pagi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Bupati Sleman, SM mengawalinya dengan penyelenggaraan pengajian umum untuk karyawan dan masyarakat sekitar.

Wiji Agus Purnomo Dukuh Bodeh mengaku senang dengan adanya gudang baru SM di daerahnya. Ia yakin, dengan adanya ini akan menjadikan daerahnya semakin hidup, terutama pada sektor ekonomi. “Kami percaya dengan adanya gudang ini akan menambah karyawan, akan membuka banyak lapangan kerja, dan sedikit atau banyak beberapa warga kami merasakannya,” ucapnya.

Deni Asy’ari membenarkan, bahwa tanpa pandemi mungkin SM tidak akan pernah memiliki gunang dan pusat dokumentasi yang representatif. “Itulah hikmah dibalik pandemi, dan kami yakin bahwa usaha keras pasti akan menemukan jalannya. Semoga gudang ini memberikan manfaat kepada karyawan juga masyarakat sekitar,” harapnya.

Pengajian sendiri diisi oleh Ustad Syakir Jamaluddin. Pada tausiyahnya Ustad Syakir menyampaikan, bahwa SM adalah contoh bagaimana bisnis jamaah itu dijalankan. Tidak hanya sekedar orientasi profit tapi juga orientasi pada sosial. Sebab unit bisnisnya juga melibatkan serta andil jamaah. “Semoga SM semakin maju dan bermanfaat untuk umat dan jamaah,” tutupnya. (gah).

Exit mobile version