Dubes Jerman Silaturahim ke PP Muhammadiyah Bahas Kerjasama Pendidikan Hingga Kemanusiaan

Dubes Jerman Silaturahim ke PP Muhammadiyah Bahas Kerjasama Pendidikan Hingga Kemanusiaan

JAKARTA – Duta Besar Jerman untuk Republik Indonesia, Ina Lepel menjalin silaturahmi ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Jumat sore (25/3).

Ina disambut langsung oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.

Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni, dan Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto hadir lewat teleconference.

Kepada Ina, Haedar Nashir menyampaikan apresiasi tinggi atas terjalinnya kerja sama dan hubungan yang baik antara Indonesia dan Jerman.

“Kami juga memberikan apresiasi besar kepada Yang Mulia Duta Besar atas perhatiannya pada dunia Islam, Muhammadiyah dan kerja sama untuk membangun relasi yang lebih baik,” tuturnya.

Kedua, Haedar turut memuji ketegasan Jerman atas konflik Ukraina-Russia. Haedar berharap Jerman beserta negara lain di dalam PBB melakukan langkah konstruktif agar konflik segera usai.

“Perang, agresi dan invasi adalah tindakan yang tidak dibenarkan dalam era modern dan apapun sebabnya, perang hanya menghasilkan kehancuran nilai-nilai kemanusiaan universal,” ungkapnya.

Ketiga, Haedar menyatakan komitmen dan kesiapan Muhammadiyah dalam membangun kerja-kerja kemanusiaan di dalam atau di luar negeri untuk memajukan kehidupan masyarakat umum.

“Saya berharap Jerman terus membangun relasi yang baik dengan dunia Islam karena kita ingin membangun peradaban yang baik yang ramah terhadap hak asasi manusia,” pungkasnya.

Menjawab sambutan hangat Haedar Nashir, Duta Besar Jerman, Ina Lepel menyatakan ada banyak ruang yang bisa dikerjasamakan antara Muhammadiyah dengan pemerintah Jerman. Terutama di bidang pendidikan, kemanusiaan, dan dialog antar iman.

“Saya mengapresiasi kiprah organisasi perempuan ‘Aisyiyah dalam bidang pendidikan dan saya ingin tahu lebih banyak lagi,” pujinya.

Terkait relasi dengan dunia Islam, dirinya mengungkapkan bahwa pemerintah Jerman bekerja keras untuk membangun pemahaman yang baik terhadap Islam sekaligus melawan Islamophobia.

Mengenai dialog antar iman, Muhammadiyah juga membuka ruang kerja sama.

Sekretaris Umum PP Muhammadiya, Abdul Mu’ti menuturkan bahwa upaya nyata membangun iklim keagamaan yang ramah dan inklusif antar berbagai kepercayaan telah dilakukan Muhammadiyah lewat amal usaha kesehatan dan amal usaha pendidikan.

“Ketika isu toleransi baru dibicarakan oleh para tokoh di forum-forum internasional, kami sudah melakukannya dalam dunia pendidikan sebagai tradisi inklusif kami,” kata Mu’ti merujuk pada sekian Perguruan Tinggi Muhammadiyah di kawasan Indonesia timur.

Exit mobile version