LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Kampung Sawo, Kelurahan Babat Kabupaten Lamongan terjadi hujan, sedikit saja air menggenang. Sebab pusat penampungan air rawa Semando terjadi pendangkalan. Pendangkalannya itu dikarenakan waduk peninggalan Belanda itu disalah gunakan. Dikapling-kapling dijadikan persawahan, pertegalan dan pertambakan. Padahal Belanda membangunnya bukan untuk lahan pertanian, tetapi untuk waduk penampungan air.
Guna menanggulangi banjir lokal, khususnya kampung Sawo – Babat, khususnya seputar Musholla Al-Azhar, diadakan peninggian jalan. Akses menuju Musholla yang dikelola Muhammadiyah Ranting Babat Selatan. Jika terjadi genangan air setinggi lutut, hampir tidak ada jamaah yang berangkat ke Musholla. Sehingga bermunculan sindiran yang membuat orang tertawa. “Jika datang musim hujan, jalan menuju Musholla ini seperti kolam renang,” kata warga sekitar.
Dalam hitungan hari setelah muncul gagasan dadakan yang diprakarsai jamaah Al-Azhar dan didukung warga sekitar untuk peninggian dan pengecoran jalan, terkumpul dana sebesar Rp 59.600.000.
Pada tahap pertama dilakukan peninggian jalan dengan penggurukan tanah katel pantura. Kemudian pemasangan begesting dan diteruskan pengecoran dengan sistem ready mix. Total menghabiskan biaya Rp 55.700.000. Adapun sisanya adalah Rp 3.900.000 dimasukkan ke khas Musholla Al-Azhar. Digunakan untuk peninggian trotoar dan perbaikan saluran air di sekitar lokasi Musholla.
Ketua Ta’mir Drs. H. Muzahid Maksum, M.Si mengatakan, “Silahkan kepada para jamaah dan warga kampung untuk beramal jariyah, berapa pun kita terima. Dan kami dari pengurus tidak akan tinggal diam. Akan mengupayakan yang terbaik,” tutur Muzahid yang sekaligus sebagai Ketua Ranting Muhammadiyah Babat Selatan.
Setidaknya ada 8 rit dump truck yang mengusung katel tanah urug. Sedangkan cor ready mix ada 7 armada. Betapa kompak dan guyubnya para warga kerja bakti meratakan katel. Kemudian dilanjut meratakan cor yang dituang dari mobil molen besar. Sementara di kanan-kiri jalan sepanjang 115 meter itu penuh dengan makanan dan minuman sumbangan dari para warga.
Hingga reportase ini ditulis, akses Jalan Langgarwakaf Sawo itu belum bisa dilewati, kecuali oleh para pejalan kaki. Sebab jalan cor yang berukuran: panjang 115 meter, lebar 3 meter, tebal 15 cm itu baru dikerjakan 2 hari sebelum puasa tahun ini. (Ahmad Fanani Mosah)