SINABANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pulau Simeulu, Aceh melaksanakan Perkaderan Baitul Arqam Muhammadiyah (BAM) yang diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari Muhammadiyah dari unsur PDM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), unsur Pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom) Simeulu yaitu Aisiyah, Nasyi’atul Aisiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Dalam kesempatan ini juga dilaksanan pembagian paket Ramadhan, sebanyak 120 paket dan uang terhadap anak yatim-piatu di 10 kecamatan. Ini kerjasama Lazismu Simeulu yang baru terbentuk, juga PDM Simeulu, Ortom dan keluarga besar Muhammadiyah Simeulu.
Perkaderan berlangsung selama tiga hari (21-24 Ramadhan 1443H/20-23 April 2022M) sesuai dengan standar Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), demikian disampaikan oleh Taufik Risawan Alubilie selaku Master of Training Nasional dan memiliki pengalaman nasional dan internasional terhadap aktivitas perkaderan dan training. Dengan tema Perkaderan; Meneguhkan Ghirah Ber-Muhammadiyah Sebagai Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna Persyarikatan Muhammadiyah.
Acara pembukaan disampaikan sambutan oleh Ketua PDM Simeulu. Juga Bupati Simeulu Erly Hasyim, sebagai Ketua Majelis Pemnina Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh. Erly menyampaikan peserta agar serius mengikuti perkaderan sehingga dapat menjadi kader militan, kesempatan mendapatkan ilmu ini juga tidak disia-siakan agar masa depan Muhammadiyah yang cemerlang ditangan kader-kader yang dididik hari ini selama tiga hari sebagai kader ummat, kader bangsa dan persyarikatan.
Hasilnya untuk perkembangan Muhammadiyah yang akan datang, dimana saat ini 75 persen aktivitas kader Muhammadiyah di Pulau Simeulu terus berjalan baik hampir di sepuluh kecamatan yang ada di seluruh Simeulu. Ini merupakan kerjasama pemerintah, terus bersama masyarakat dan simpatisan, mesti terus berkembang dan dipertahan menjadi lebih baik.
Pembukaan acara perkaderan dilaksakan oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, A. Malik Musa, SH, MHum. Dalam kesempatan ini menyampaikan masa depan Muhammadiyah berada ditangan kader, perkaderan ini juga dalam rangka menjaga serta menyelamatkan aset dan amal usaha Muhammadiyah agar terus berkembang, jangan sampai nantinya dikuasai oleh orang lain, bahkan bukan kader yang dengan alasan apapun tidak bisa diterima logika dan cara berfikir Muhammadiyah. Namun ini semua menjadi tanggung jawab kader pada masa akan datang, meskipun tidak ada jaminan mesti dikelola oleh kader, tetapi tetap dijaga, dirawat dan diselamatkan oleh kader tidak sewenang-wenang orang lain menguasainya.
Dalam kesempatan perkaderan juga diisi oleh Prof. DR. Syahrizal Abbas Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, selaku Warga Muhammadiyah yang sedang ada tugas di Simeulu. Juga delapan para instruktur nasional dan wilayah yang dimandatkan oleh PWM Aceh untuk mengisi perkaderan di Simeulu. Hal ini sebagai bentuk keseriusan PWM Aceh yang dihadirkan dalam rangka program konsolidasi perkaderan di seluruh Aceh dalam satu dua tahun ini. Ditegaskan oleh Taufik Riswan Alubilie dalam rangka menyelamatkan Muhammadiyah Aceh yang akan datang ditengah perkembangan zaman dan persaingan kehidupan yang semakin sengit dari berbagai pengaruh kepentingan, juga antisipasi berbagai kepentingan arus globalisasi. (Syaifulh)