RS Muhammadiyah Bantul Lakukan Simulasi Penanganan Kebakaran

RS Muhammadiyah Bantul Lakukan Simulasi Penanganan Kebakaran

BANTUL, Suara Muhammadiyah – Kebakaran merupakan salah satu ancaman berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika tidak dilakukan upaya yang tepat dalam mencegahnya. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanganan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, khususnya untuk petugas di rumah sakit. Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, diperlukan tingkat pengetahuan cukup memadai tentang api.

Hal inilah yang menjadi dasar dilaksanakan simulasi penanganan kebakaran di RSU PKU Muhammadiyah Bantul pada hari Ahad, 24 April 2022, pukul 08.00 sd 11.00 WIB. Lokasi penyelenggaraan simulasi kebakaran berada di lingkungan rumah sakit dengan melibatkan unit-unit terkait, seperti Instalasi Gizi, Pelayanan Pengamanan, Humas & Pemasaran, IPSRS serta Cleaning Service didukung jajaran Direksi. Pada simulasi kebakaran ini, rumah sakit juga menggandeng mitra luar, yakni Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Pemadam Kebakaran BPBD Bantul dan TRC BPBD Bantul demi suksesnya kegiatan tersebut.

Simulasi penanganan kebakaran ini dipersembahkan oleh Tim K3 Rumah Sakit sebagai salah satu program kerja dalam upaya implementasi Akreditasi Rumah Sakit sekaligus memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional. Tujuan dilaksanakan simulasi penanganan kebakaran ini, petugas rumah sakit diharapkan mampu memahami pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanganannya, memahami bagaimana kebakaran bisa terjadi dan bagaimana cara pencegahan maupun penanganannya, serta memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam upaya mencegah kebakaran. Selain itu, petugas rumah sakit dapat mengenal beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan serta penanganan kebakaran yang ada di rumah sakit.

“Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktor-faktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan murah dibandingkan upaya penanganannya. Karena itulah, dalam simulasi kebakaran ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan,” ujar Budi Santosa, S.Psi., MKM selaku Ketua Panitia Simulasi Kebakaran di sela-sela acara.

Exit mobile version