MALANG, Suara Muhammadiyah – Munculnya beberapa kali gesekan yang melibatkan komunitas ormas menjadi atensi tersendiri bagi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Muhadjir Effendy. Di hadapan warga Muhammadiyah, Menko PMK mengajak kita untuk pandai menahan diri dan tidak mudah menghakimi jika terjadi resistensi di dalam kehidupan bermasyarakat, pada Ahad.
“Masih ada fenomena resistensi atau penolakan dalam kehidupan kita. Jika mengalami hal ini, maka jangan lantas cepat menyalahkan pihak yang lain, apalagi menyerangnya. Siapa tahu, memang ada yang kurang pada diri kita,” kata Muhadjir Effendy dalam kesempatan menghadiri acara di SMK Muhammadiyah 2 Pagak, pada Ahad (22/5).
Ia juga menegaskan, menyerang secara tendensius bukan menjadi watak warga Muhammadiyah. Apalagi, jika menghadapi resistensi ini serta merta dimaknai sebagai sebuah jihad. Sebaliknya, lanjut Muhajir, lemah lembut dalam berkomunikasi sangat ditekankan dalam Ajaran Islam.
“Komunikasi juga menjadi hal sangat penting dalam membangun hubungan dan hidup berdampingan dengan orang lain,” tandas mantan Rektor UMM tersebut.
Ditegaskan pula oleh Muhajir, dengan tidak mudah reaktif, maka semua tindak tanduk akan didasarin pada perenungan mendalam, serta tidak mudah menyalahkan orang lain. “Kunci menghadapi masalah adalah sabar dan tawakal. Selama pandemi, kita sudah banyak belajar menjalaninya,” tambah pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu.
Dalam kesempatan tersebut, Muhajir Effendi juga menyempatkan diri untuk meresmikan bangunan gelanggang olahraga outdoor milik SMKM 2 Pagak. Gedung ini sudah banyak dimanfaatkan dalam event kejuaraan untuk para pelajar se-Kabupaten Malang.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi pengajian dari Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Thohir Luth. Dalam acara tersebut juga hadiri Wakapolres Malang, Kompol Rizki Tri Putra Errika Adi Wijaya. (Choirul Amin)