MPI Bertekad Wujudkan Semesta Digital

MPI Bertekad Wujudkan Semesta Digital

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menjelang Muktamar yang sesuai jadwal akan dilaksanakan pada 18-20 November 2022 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, maka Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) menyelenggarakan Silaturahmi Nasional Majelis Pustaka dan Informasi Seluruh Indonesia, Sabtu (11/6).

Acara dipusatkan di tiga tempat yakni, di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Bandung, dan Gedung Dakwah PP Muhammadiyah Jakarta. Acara tersebut dilakukan secara daring dan luring.

Beberapa pembicara yang dihadirkan pada acara kali ini antara lain dari Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr H Haedar Nashir, MSi, Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dr H Dadang Kahmad, MSi, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr Muchlas, MT, dan Praktisi Media Sosial sekaligus Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr Rulli Nasrullah, MSi.

Dalam pengantarnya, Muchlas mengatakan bahwa acara Silaturahim Nasional ini berorientasi untuk mempertautkan hubungan antar sesama Muslim, di mana sudah cukup lama tidak melaksanakan pertemuan tatap muka. Hal itu mengingat wabah Covid-19 yang menyerang kehidupan selama 2.5 tahun, menjadikan denyut nadi aktivitas manusia terganggu.

“Saat ini kita bisa melaksanakannya (silaturahmi nasional) dengan tatap muka (blanded), sehingga kita berharap kita bisa melakukan sharing hal-hal yang terkait dukungan kita kepada persyarikatan ini secara lebih masif lagi,” katanya saat memberi sambutan di Silaturahmi Nasional MPI Se-Indonesia.
Kemudian, acara ini dilaksanakan untuk sarana melakukan konsolidasi MPI di seluruh Indonesia.

Secara khusus dalam memberikan patronasi (dukungan) pewartaan blowing up tentang hal-hal terkait Muktamar ke-48 di Surakarta nanti. “Blowing up sangat diharapkan oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh MPI dengan se dahsyat dan se masfikan mungkin. Secara fisik harus bisa mencakup rest area di seluruh pelosok tanah air kita, dan bahkan harus bisa merambah kepada warga-warga kita melalui berbagai PCIM di seluruh dunia ini,” pungkasnya.

Lebih dari itu, harus ada strategi yang berkualitas untuk membangkitkan momentum Muktamar menggunakan pendekatan baru. “Tugas kita sekarang adalah melakukan sosialisasi terkait dengan mindset baru bahwa muktamar bisa meriah juga bisa dilakukan dengan pendekatan-pendekatan baru. Karena ini masa transisi memasuki dunia digital,” ujarnya.

Saat ini, MPI telah melahirkan istilah baru di tengah transformasi kehidupan di era digitalisasi. Yakni mengenai ‘Semesta Digital’. Istilah tersebut menjadi nomenklatur baru dalam mencerminkan dunia saat ini berada di era digital.
“MPI bertekad mewujudkan Semesta Digital pada multiplatform. Dengan melakukan diversifikasi, kita perluas sehingga kita lebih fleksibel. Dan kita juga bertekad ingin mengembangkan semua resources teknologi digital kita di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah ini agar menjadi resources yang terpadu, unggul, dan masif,” tandasnya.

Pada acara ini juga diluncurkan entitas digital. Yaitu apa yang disebut dengan degemo yang berperan sebagai salah satu entitas digital di lingkungan Persyarikatan Mhammadiyah yang akan mengemban perankan tentang melakukan pemantauan secara real time terhadap produk-produk digital yang diproduksi oleh Muhammadiyah. Kemudian entitas digital ini akan bekerja melakukan media analisis yang sangat diperlukan oleh persyarikatan muhammadiyah. (Cris)

Exit mobile version