PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia melakukan kolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui kegiatan KKN dalam bentuk KKN MAs.. . KKN KKN MAs merupakan langkah meningkatkan wawasan mahasiswa di tingkat nasional dan memberi pengalaman kolaborasi mahasiswa antar perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah. Kegiatan KKN ini sebagai realisasi surat dari Majelis Diktilitbang No. 0501/I.3/D/2022 tentang Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 3 Agustus sampai dengan 8 September 2022 di Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, dan Kabupaten Takalar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) seperti tahun-tahun sebelumnya memilih dan menetapkan KKN 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di kabupaten Sorong. Program KKN 3 T ini dilaksanakan kolaboratif dengan perguruan tinggi Muhammadiyah di Sorong yang diikuti oleh PTM yang lain. Pemilihan wilayah Sorong terkait dengan kebijakan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 105 Tahun 2021 tentang Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tahun 2020-2024 yang salah satunya adalah penetapan Kabupaten Sorong. Oleh karena itu Kabupaten Sorong ditetapkan menjadi wilayah KKN dengan lokasi Pulau Arar dan Kokoda yang masuk Kelurahan Warmon.
KKN internasional yang sudah dilaksanakan oleh UMP beberapa kali ditempatkan di Malaysia. KKN jenis ini dilakukan berdasarkan kerjasama yanag sudah dilakukan beberapa kali oleh LPPM UMP bekerjasama dengan PCIM Kualalumpur. Mahasiswa peserta KKN Internasional ditempatkan di beberapa wilayah di Kualalumpur di bawah koordinasi PCIM Malaysia. Pelaksanaan KKN jenis ini bertujuan untuk memberikan wawasan internasional kepada mahasiswa selain melakukan kegiatan pendampingan pada masyarakat.
UMP dalam hal ini telah melakukan seleksi mahasiswa untuk ditempatkan di 3 jenis KKN tersebut pada tanggal Drs.Karma Iswasta Eka,M.Si selaku sie publikasi menjelaskan bahwa untuk melaksanakan ke 3 jenis kegiatan tersebut dilakukan berdasarkan hasil seleksi mahasiswa. Seleksi peserta KKN melibatkan 10 pewawancara. Seleksi yang dilakukan oleh tim seleksi dari panitia KKN meliputi wawasan kebangsaan, integritas, pengalaman organisasi, wawasan keislaman dan keMuhammadiyahan, pelaksanaan ajaran agama serta kemitraan dan rasa tanggung jawab. Jumlah pendaftar KKN ke 3 jenis tersebut sebanyak 1400 orang dan yang lolos seleksi 50 orang untuk KKN MAs, 7 orang untuk KKN Internasional dan 20 orang untuk KKN 3T, sehingga yang tidak lolos seleksi sebanyak 1323 ditetapkan masuk ke KKN reguler.
Sekretaris Panitia KKN, Drs.Sri Harmianto,M.Pd menjelaskan bahwa sehubungan dengan KKN Internasional, warga Muhammadiyah yang berada di luar negeri, khususnya Malaysia, sebagian besar merupakan migran dari Indonesia yang perlu sentuhan persaudaraan dan beraktualisasi dalam gerakan Muhammadiyah. Oleh karena itu KKN Internasional yang telah dilaksanakan beberapa kali sebelum masa pandemi, disambut baik oleh warga migran. Warga migran juga berharap agar KKN yang telah dilaksanakan oleh UMP bisa diselenggarakan setiap tahun. UMP pada tahun 2022 ini melibatkan PTM lain dalam pelaksanaan KKN Internasional, namun tetap di bawah koordinasi UMP dan PCIM Malaysia. (Eka-PDA)