Kuala Lumpur – Perkaderan bukan hanya tentang menjaring lebih banyak mahasiswa untuk masuk dalam ikatan. namun juga peningkatan kualitas kalangan internal IMM Malaysia untuk meningkatkan kualitas kader yang telah direkrut.
Penguatan kapasitas sangat penting untuk menyongsong potensi Muhammadiyah di Malaysia, yang kini menjadi percontohan internasionaliasi Muhamamdiyah yang terbilang cukup sukses bahkan telah memiliki perguruan tinggi Muhamamdiyah pertama di Luar negeri yang terletak di negeri perlis berbatasan dengan Satun, Thailand.
Oleh karena itu , membentuk korps intruktur yang mampu melakukan perkaderan secara mandiri menjadi suatu keperluan yang harus segera dilaksanakan oleh pimpinan cabang IMM Malaysia untuk menjaring, menguatkan, serta meluaskan ikatan. Keperluan ini dipertegas oleh Ketua IMM Malaysia, Bung Aunilah Ahmad yang mengatakan “”Semangat internasionalisasi Muhammadiyah sebenarnya sudah muncul sejak lama. Di IMM, gerakan itu disimbolkan secara resmi pada 2018 dengan dilantiknya IMM Australia dan IMM Malaysia. Namun, sampai hari ini belum ada pola kaderisasi yang bisa dijadikan panduan dalam merekrut dan merawat kader-kader diaspora, apalagi mengajak warga lokal (dalam hal ini, warga negara Malaysia).”
Hal senada juga diungkapkan oleh Adi, dari RPK IMM Malaysia yang mengatakan “internasionalisasi IMM sebenarnya bukanlah proses yang ekslusif dimana hanya memfokuskan pada Mahasiswa Indonesia di Malaysia semata, kami pun ingin warga lokal ada yang menjadi kader IMM,hanya saja belum ada strategi lebih lanjut karena perbedaan perkaderan yang melibatkan lintas bangsa jelas membutuhkan strategi yang berbeda”.
DPP IMM sangat menyambut baik progja yang awalnya digagas oleh Bung Husaini dan rekan-rekannya dari divisi perkaderan IMM Malaysia ini. Akhirnya, pada bulan Juli ini, DPP IMM dan IMM Malaysia akan mengadakan LID (Latihan Instruktur dasar) pertamanya di cabang Muhammadiyah Kepong, Kuala Lumpur. Ada lima instruktur dari DPP IMM yang akan memandu jalannya latihan diantaranya Muh. Abdul Halim Sani , Fajrul Islam (pingsut), Tati,Dimas Mubarok, dan Cak Shodiq,
Tujuan dari LID Internasional ini, menurut Ketua IMM Malaysia, Aunilah Ahmad untuk memunculkan kader instruktur yang faham dinamika setempat, kemudian meramu formula yang pas dengan kondisi riil di lapangan. Yang kedepannya di harapkan sudah tidak bergantung sepenuhnya pada instruktur dari pusat. “ jadi Korps Instruktur bisa mulai menyusun rancangan DAM Internasional untuk menyiapkan kader yang matang secara ideologi, luwes dalam pergaulan, dan memiliki wawasan global”, kata mahasiswa jurusan politik UIA Malaysia itu.