SURABAYA, Suara Muhammadiyah– Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang diikuti Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia baru saja merilis sejumlah rekomendasi sebagai rujukan AIK di perguruan tinggi Muhammadiyah pada Rabu (6/7/22).
Deklarasi hasil Rakornas AIK di Surabaya ini dilakukan mengingat dan menyadari bahwa Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dalam perguruan tinggi adalah jiwa, ruh, living values, rujukan perilaku dan driving force PTMA, sehingga Rakornas PTMA Bidang AIK mendeklarasikan 3 komitmen PTMA kedepannya.
Pertama, menempatkan AIK sebagai arus utama pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam pelaksanaan Catur Darma PTMA.
Kedua, menjadikan PTMA sebagai pusat gerakan dakwah dan kaderisasi Muhammadiyah.
Ketiga, melakukan integrasi keilmuan AIK dalam konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan kemanusiaan semesta.
Adapun hasil rekomendasi Rakornas adalah menyampaikan kepada Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBANG) PP Muhammadiyah agar meneruskan deklarasi AIK Surabaya kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai salah satu agenda pembahasan dalam Tanwir dan Muktamar.
Rektor UM Surabaya Sukadiono dalam sambutan penutupan berharap, Rakornas AIK selama 3 hari di Surabaya akan mempermudah, memperindah dan mempercepat proses kulturisasi AIK di PTMA.
“Hal ini merupakan langkah nyata dalam pengejawentahan tujuan Muhammadiyah dalam mengelola amal usaha (AUM) sebagai basis pembentukan masyarakat Islam yang dicita-citakan dan kader pencerah umat dan bangsa,”jelasnya.
Ia juga berharap Rakornas kali ini akan menjadi perekat kerja sama sekaligus membangun komitmen dan kepentingan bersama dalam rangka mensukseskan tujuan persyarikatan dan keunggulan lembaga.
“Semoga kedepannya target capaian, strategi dan metode terbaik bagi pendidikan AIK tidak hanya menjadi mata kuliah wajib di PTMA namun juga menjadi living values,”pungkasnya. (Uswah/gsh).