SOLO, Suara Muhammadiyah– ITS PKU Muhammadiyah Surakarta melaksanakan prosesi pengambilan sumpah dan penyematan lencana Tahun Akademik 2021/2022 yang diikuti sebanyak 223 Mahasiswa Fakultas Kesehatan pada 29/6/2022.
Disampaikan Dewi Pertiwi Diyah Kusudaryati selaku Ketua pelaksana bahwa Pengambilan sumpah dan penyematan lencana tersebut merupakan syarat mahasiswa untuk bisa mengikuti kegiatan magang praktik klinik baik itu di rumah sakit, puskesmas, praktek mandiri bidan , kata Ketua Panitia Pengambilan Sumpah dan Penyematan Lencana Tahun Akademik 2021/2022, di sela-sela acara.
“Upacara pengambilan sumpah berlangsung di Gedung Balai Muhammadiyah Surakarta itu diikuti oleh 60 Mahasiswa D3 Keperawatan, 13 Mahasiswa D3 Kebidanan, 99 Mahasiswa D4 Keperawatan Anestesiologi, 30 Mahasiswa S1 Keperawatan, dan 21 Mahasiswa S1 Gizi” jelas Dewi.
Dewi menyampaikan “Para Mahasiswa ITS PKU Muhammadiyah Surakarta nantinya ditempatkan di sejumlah rumah sakit baik negeri dan swata, klinik dan puskesmas di seluruh Jawa Tengah dan sekitarnya yang bekerjasama dengan pihak kampus”.
“Semua tempat praktik sudah ber-MoU dengan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta. Tidak hanya di Solo saja untuk D4 keperawatan Anestesiologi nantinya akan tersebar di Rumah Sakit Di Jawa Tengah maupun Luar Jawa Tengah,” tutur Dewi.
Sementara itu Rektor ITS, PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, M. Kes., Ph.D. dalam sambutannya memberikan wejangan dan pesan kepada para mahasiswa. Agar ratusan mahasiswanya bisa mentransformasikan ilmunya dengan luwes dan fleksibel.
“Ketika kalian masuk ke layanan kesehatan yang akan kalian pelajari adalah soft skill. kalau di kampus belajar konsep, teori, jadi orang yang kaku, tapi ketika di pelayanan rumah sakit kalian akan belajar berkreasi, berinovasi menjadi lebih fleksibel dan kontekstual,”
Ia berharap para mahasiswa ITS bisa memiliki gaya komunikasi yang bagus, sikap tulus dan ikhlas dalam melayani pasien. Seorang petugas medis harus menampilkan ekspresi Bahagia, sebab pasien tidak peduli dengan permasalahan pribadi seorang petugas medis.
“Pasien tidak mau tahu bagaimana suasana hati kalian, bagaimana emosi kalian tapi pada saat ketemu pasien, keluarga pasien kalian harus menunjukan ekspresi yang Bahagia,” ujar Weni.
Pesan berikutnya datang dari Ketua PDM Muhammadiyah Surakarta, H. Subari. Ia berpesan agar para maghasiswa peserta magang klinik itu menolong dengan sigap.
“Jadi ketika menolong tidak perlu ditanya agamanya apa, (atau) warga Muhammadiyah opo dudu (apa bukan)? Ini sesuai dengan para pendahulu dan pimpinan Muhammadiyah di Majelis PKO (PKU-sekarang) Muhammadiyah,” tutur H. Subari.
Terakhir sambutan disampaikan oleh Ketua Badan Pembina Harian (BPH) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Prof. Sofyan Hanif. Pada kesempatan tersebut, ia mengatakan dua kekuatan yang dimiliki oleh mahasiswa kesehatan di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Pertama, keilmuan, prestasi ITS PKU sudah diakui pemerintah, pengakuan masyarakat terhadap ITS PKU terbukti lulusan ITS PKU diterima dibeberapa instansi baik negeri maupun swasta, stakeholder membutuhkan lulusan.
Kedua, spiritual, mahasiswa ditanamkan nilai-nilai Al-Islam dan kemuhammadiyahan, penerapan nilai-nilai Al-Islam dan kemuhammadiyahan di tempat kerja, rumah sakit. “Setelah selesai praktek ada pengembangan diri pada diri mahasiswa, bisa lulus tepat waktu,” pungkasnya. (Humas ITS PKU Muhammadiyah Surakarta).