JAMBI, Suara Muhammadiyah – Hari bersejarah bagi keluarga besar Universitas Muhammadiyah (UM) Jambi. Pada hari Kamis (7/7), UM Jambi menyelenggarakan acara spesial yakni Penandatanganan Prastasi Gedung Rektorat UM Jambi (Kampus 1), Peringatan Milad ke-3 dan Seminar Nasional.
Acara tersebut kian bermakna dengan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi. Tidak hanya itu saja, turut hadir pula beberapa tokoh antara Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos., MM, Walikota Jambi, Dr H Syarif Fasha, SE., ME, Bupati Bungo, H Mashuri, SP., ME, Rektor UM Jambi, Dr H Nurdin, SE., ME, Badan Pembina Harian (BPH) UM Jambi, Dr Agus Salim, MAg, Rektor ITB Ahmad Dahlan, Dr. Mukhaer Pakkanna, SE., MM, dan Direktur Utama PT Syarikat Media/ Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, MA.
Dalam sambutannya, Gubernur Jambi, Al Haris mengakui bahwa dalam pergerakan Pendidikan di Indonesia Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dengan mengembangkan Pendidikan, Kesehatan, social, dan lainnya. “Dan hari ini, sudah berdiri banyak kampus-kampus hebat di Indonesia ini, termasuk juga rumah sakit-rumah sakit juga sudah banyak berdiri. Termasuk juga bisnis lain, yang muaranya adalah untuk bagaimana setiap gerakan bisnis lainnya,” ujarnya.
Dirinya mengaku bangga dan mensuport secara penuh. Hal ini karena mencerdaskan putera-puteri di wilayah Jambi. Dirinya siap berkolaborasi dengan Muhammadiyah untuk membangun Jambi dalam bidang Pendidikan, Kesehatan. “Dan kita percaya kolaborasi kita ke depan akan membangkitkan semangat Indonesia maju. Karena setelah pandemic, kita mulai pulihkan ekonomi kita dan kita menuju Indonesia lebih maju ke depannya,” katanya.
Lebih lanjut, Prof Haedar mengatakan Muhammadiyah yang ada di wilayah Jambi lewat UM Jambi tentunya, berhasil membangun Gedung cukup megah dengan 6 lantai. Di samping perangkat-perangkat lain untuk menggambarkan adanya gerak dinamisnya dari seluruh daerah amal usaha dan komponen persyarikatan Muhammadiyah Jambi untuk bangkit, unggul, dan berkemajuan.
“Dan ini, menurut saya karena kohesivitas, ada kelekatan internal persyarikatan Muhammadiyah sebagai pimpinan yang di wakili oleh Ustaz Suhaemi bersama para pimpinan amal usaha termasuk pak rektor UM Jambi yang selalu membangun relasi untuk maju bersama persyarikatan dalam gerak dinamis yang luar biasa,” katanya.
Prof Haedar turut menyampaikan pesan sarat makna. UM Jambi dan seluruh perguruan tinggi dan amal usaha Muhammadiyah, Insyaallah akan menjadi amal usaha dari Muhammadiyah untuk umat dan bangsa yang unggul dan berkemajuan. “Termasuk UM ini akan menjadi universitas unggul dan berkemajuan setahap demi setahap,” ujarnya.
Menurut Prof Haedar, untuk mengaktualisasikan berkeunggulan dan berkemajuan bagi suatu AMAL Usaha Muhammadiyah (AUM) tidak bisa dilakukan secara instan, melainkan harus melelalui beberapa langkah-langkahnya. “Mulai dari master plan yang luar biasa, yang kelihatannya sekarang itu seperti mimpi. Tetapi lima sampai sepuluh tahun kedepan itu kita akan bisa menyaksikan bahwa Gedung itu akan menjadi kenyataan,” katanya.
Prof Haedar juga menyampaikan pelbagai langkah-langkah penting untuk mencapai puncak AUM yang berkeunggulan dan berkemajuan. Pertama, harus memperkuat pondasi AUM yaitu dengan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Menurutnya dengan adanya ribuan AUM saat ini terus dilakukan akselerasi. Spektrum pelayananan bukan hanya nasional, melainkan internasional. “Ini menggambarkan bahwa Muhammadiyah ingin hadir untuk kerja-kerja unggul berkemajuan, dan pondasinya adalah Al Islam yang disebut sebagai Islam yang Berkemajuan,” pungkasnya.
Kedua, memakai sistem yang unggul ysng di dalamnya terdapat semangat-semangat good government. Ketiga, perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah akan lebih maju jika Tri Dharma perguruan tinggi diperkuat. Keempat, menguatkan sumber daya manusia. Dan kelima, berkolaborasi dengan pemerintah dan Lembaga termasuk perusahaan-perusahaan.
Melalui kelima langkah tersebut, Prof Haedar meyakini bahwa UM Jambi dan pelbagai AUM lainnya di seluruh tempat di Indonesia akan menuju pada puncak kemajuan. (Cris)