JAKARTA. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Presiden Republik Demokratis Timor Leste, Jose Ramos Horta, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat (20/7/2022). Presiden Ramos Horta datang bersama Menteri Luar Negeri Adaljiza Albertina Xavuer, Duta Besar Filomeno Aleixo, beserta perwakilan parlemen Timor Leste. Kunjungan ini disambut oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq Mughni dan Muhadjir Effendy, serta Sekretaris Umum Abdul Mu’ti.
Dalam pertemuan itu, PP Muhammadiyah menyatakan dukungannya terhadap rencana Timor Leste untuk masuk ke dalam keanggotaan resmi ASEAN. “Kami berbagi pandangan tentang Indonesia dan Timor Leste yang sebagai negara terdekat dan punya kultur yang sama, kami Muhammadiyah mendukung agar Timor Leste menjadi anggota ASEAN secara lebih cepat dan lebih baik sebagaimana dukungan Indonesia lewat Presiden Jokowi dan DPR,” ujar Haedar Nashir.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi (19/7/2022), Jose Ramos-Horta berharap agar negaranya dapat segera bergabung menjadi anggota ASEAN ketika Indonesia memegang Presidensi ASEAN pada 2023. Timor Leste yang sebelum merdeka bernama Timor Timur telah mengajukan diri menjadi anggota ASEAN sejak 2011.
Muhammadiyah juga mendukung hubungan baik dua negara. “Jadi itulah yang tadi kami perbincangkan bahwa konsen kami bersama Presiden adalah bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang multikultural, pluralisme, dan moderasi itu tetap hidup dalam kehidupan antar bangsa,” kata Haedar.
Muhammadiyah menyampaikan terima kasih atas silaturahmi yang telah dijalin erat selama ini antara Timor Leste dan Muhammadiyah. Bahkan pada 2019, UGM dan didukung oleh Presiden Jose Ramos Horta mengusulkan agar Muhammadiyah dan NU meraih hadiah Nobel perdamaian. “Kami berterima kasih atas dukungan yang tidak pernah berhenti,” katanya.
Haedar menyampaikan kesiapan Muhammadiyah untuk meluaskan gerakannya ke bumi Timor Leste. “Kami yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan dan peran-peran kemanusiaan menyatakan satu pandangan, di mana yang mulia Presiden begitu menaruh perhatian pada persoalan-persoalan perdamaian dan kemanusiaan global sehingga akan terus meningkatkan usaha kerja sama yang baik kami lakukan sebagai organisasi nongovernment dengan pemerintah Timor Leste dan mudah-mudahan kami ke depan bisa buka cabang atau organisasi sister dan membuka lembaga pendidikan,” ungkap Haedar.
Ramos-Horta menyampaikan apresiasi atas hubungan baik dengan Muhammadiyah. Menurutnya, Timor Leste sebagai negara yang berkomitmen untuk menyuarakan perdamaian dunia, perlu kerja sama dengan organisasi moderat seperti Muhammadiyah. “Pertemuan kami ini untuk mengeksplorasi pemahaman dengan Muhammadiyah dan bagaimana Timor Leste dan Muhammadiyah dapat bekerja bersama dan menguatkan persahabatan antara Indonesia dan Timor Leste dalam mempromosikan persaudaraan antar manusia di seluruh dunia,” ujarnya.
Presiden Ramos-Horta menyampaikan rasa hormat dan rasa syukur atas jalinan kerja sama dengan Muhammadiyah. “Ini menjadi kehormatan bagi kami untuk mengunjungi Muhammadiyah, serta untuk mengeksplorasi kerja sama lebih lanjut, dan bagaimana Muhammadiyah, NU, Indonesia dan Timor Leste bisa bekerja lebih banyak bersama-sama,” tukasnya. (ribas)