YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Mahasiswa (IMM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mendapatkan penghargaan The Best Innovative Idea in Asia Region dalam ajang Sheikh Hasina Youth Volunteer Award 2020 Responses to COVID-19.
Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh the Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF), di mana agenda itu dilakukan setiap tahunan dan negara muslim menjadi sebagai tuan rumah. Pada tahun 2021, Bangladesh terpilih sebagai tuan rumah. ICYF sebagai forum pemuda islam berkolaborasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Bangladesh yang dilaksanakan pada Mei 2021. Kompetisi tersebut dilakukan secara online dikarenakan pandemi COVID-19.
Mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Bangladesh dan the Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) menjadi suatu kebanggaan dan mengharumkan Muhammadiyah di kancah internasional. Pasalnya, dalam kompetisi tersebut diikuti oleh peserta dari pelbagai penjuru dunia. Selain itu juga, kompetisi itu menjadi ajang pembuktian, di mana PK IMM Fisipol UMY mampu bersaing secara nasional maupun internasional.
Dalam kompetisi itu, tim PK IMM Fisipol UMY didelegasikan oleh Dicky Dwi Radhica selaku salah satu kader PK IMM Fisipol UMY. PK IMM Fisipol mejadi salah satu organisasi dari Indonesia yang mendapatkan penghargaan dalam kategori Asia Region. Dalam tahapan yang harus dilalui dalam kompetis tersebut, peserta diminta untuk membuat ide gagasan sosial masyarakat yang pernah diimplementasikan selama pandemi COVID-19, di mana gagasan tersebut harus dinarasikan dalam bentuk mini-essay bahasa inggris dan presentasi dalam vidio berbahasa inggris.
“Penggalian ide relatif mudah karena di masa pandemi COVID-19 PK IMM Fisipol UMY memiliki banyak agenda, di mana agenda tersebut tidak lepas dari kegiatan sosial masyarakat yang dapat dijadikan ide gagasan lomba, akan tetapi yang sulit adalah menarasikan dalam bentuk presentasi vidio berbahasa inggris karena saya lemah dalam berbahasa inggris,” jelas Dicky Dwi Radhica, selaku delegasi PK IMM Fisipol UMY.
Bahasa inggris menjadi salah satu kunci untuk dapat menjelaskan ide dalam presentasi. Meskipun ia lemah dalam berbahasa inggris, hal tersebut tidak memadamkan semangat untuk mengikuti kompetisi itu. “Hal terpeting dalam mengikuti kompetisi adalah keberanian dan tekad yang kuat. Karena banyak orang di luar sana memiliki kelebihan baik secara akademis maupun bahasa, akan tetapi tidak memiliki keberanian untuk menjelaskan ide gagasanya kepada publik,” tuturnya.
Pada tanggal 28 Desember 2021, Dicky mendapatkan email dari panitia penyelenggaran kompetisi yang berisi bahwa PK IMM Fisipol UMY meraih penghargaan dan permintaan maaf karena tidak dapat mengundang secara offline dikarenakan adanya pembatasan peserta dalam ruangan dan angka COVID-19 pada saat itu sedang melonjak tinggi. Dengan hal itu, maka peserta yang tidak mendapatkan hak datang secara offline, diminta untuk datang secara online melalui Zoom Meeting pada 30 Desember 2021.
Berkat keberanian dan tekad yang kuat, Dicky berhasil membawa PK IMM Fisipol UMY meraih The Best Innovative Ide. Kompetisi tersebut diumumkan pada 30 Desember 2021 secara hybrid. Plakat dan sertifikat sebagai tanda penghargaan diterima pada 27 Juli 2022. “Alhamdulillah, saya berhasil mengantarkan PK IMM Fisipol UMY dalam ajang internasional. Meskipun gagal terbang ke Bangladesh dan pengiriman palakat, serta sertifikat yang lambat, ucap syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah,” ujar Dicky.