Merayakan Hari Kemerdekaan RI di Luar Negeri: Apa Kata Mahasiswa PTM Muhammadiyah Peserta KKN Internasional?

Merayakan Hari Kemerdekaan RI di Luar Negeri: Apa Kata Mahasiswa PTM Muhammadiyah Peserta KKN Internasional?

Oleh: Tim Media PCIM Malaysia

Seiring dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia, warga Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia mengadakan acara peringatan Kemerdekaan RI ke-77 bersama dengan para mahasiswa PTMA.

Di pagi Ahad (14 Agustus 2022), ratusan warga berbaur di lapangan olah raga kampus indah International Islamic University Malaysia (IIUM) di Gombak, Selangor untuk menjalani rangkaian Hari Kemerdekaan RI ke-77.

Kegiatan dimulai dengan upacara peringatan HUT RI lengkap dengan kibaran bendera merah putih, pembacaan Pancasila dan Teks Proklamasi, serta koor menyanyi lagu lagu nasional. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah ketua PCIM Malaysia Dr Sonny Zulhuda dan sebagai petugas upacara para mahasiswa PTMA peserta KKN Internasional.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan persembahan seni tari nasional dan rangkaian lomba-lomba tradisi rakyat yang melibatkan anak-anak dan juga dewasa.

####

Tim media PCIM Malaysia berhasil mengumpulkan kesan dan pesan para peserta KKN Internasional yang terangkum sebagai berikut:

“Euforia yang Berbeda”

Muhammad Rafli Ramadhan, mahasiswa Kesehatan Masyarakat UHAMKA Jakarta merasakan ada kebanggaan dan rasa haru yang berbeda:

“Momentum kemerdekaan adalah refleksifitas perjuangan bangsa indonesia. Hari ini merasakan euforia yang berbeda, merayakan kemerdekaan di bumi hang tuah, menjadi pemimpin upacara setelah beberapa tahun resign melaksanakan upacara secara langsung. Representasi perayaan kemerdekaan hari ini di tanah jiran memberikan kesan tak terbendung tumpah ruah rasa bangga dan haru. Badan boleh jauh dari tanah indonesia, namun jiwa harus tetap merdeka di dalam kemerdekaan pemikiran.”

Senada dengan Muhammad Rafli, Damatya Azmia Putri, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto menguraikan bahwa meski setiap tahun tanggal 17 Agustus, Indonesia merayakan kemerdekaannya, di umur yang ke 77 tahun ini merasakan euforia yang berbeda.

“Merayakan di Negeri Jiran bersama dengan keluarga besar warga Indonesia yang sedang berjuang untuk keluarganya sungguh istimewa. Rasa senasib dan sepenanggungan jelas terasa dari moment ini. Semoga Indonesia semakin dewasa, bergerak maju untuk menjadi bangsa yang terus tumbuh dan semakin tangguh. Merdeka!”

####

“Sesekali Berdiri Dari Jauh, Agar Melihat Indonesia Lebih Utuh”

Cenby Rosella Agustin Ellbas, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Muara Bungo melihat hikmahnya merantau jauh dari negeri sendiri.

“Jika dahulu, merayakan Kemerdekaan adalah momentum yang biasa saya rasakan ketika ditanah Air. Mendengar Hiruk Pikuk jutaan manusia menggelorakan “Merdeka!” disetiap sudut Indonesia. Namun, Qadarullah saya mendapatkan salah satu kesempatan terbaik dalam hidup untuk bisa memberikan hormat kepada sang saka merah putih di Negeri Jiran, Malaysia. Dalam kekhidmatan upacara, segala haru, bangga, rindu tumpah dalam senyum bahagia yang lebih mendebar daripada biasanya.”

“Hari ini saya menyadari bahwa benar: “Kita harus memberi jarak yang jauh dari rumah, agar bisa melihatnya secara utuh.” Kemudian, saat berada jauh dari Indonesia, ternyata rumah kita tetaplah yang paling nyaman dengan segala Unity in Diversity-nya! Semoga momentum kemerdekaan yang kita rayakan bersama ini menjadi bukti nasionalisme dan cinta tanah air didalam perbedaan tempat berpijak. 77 tahun sudah kita merdeka. Mari merdeka dalam pikiran, hak dan kewajiban.
Indonesia hebat, Indonesia bangkit!”

####

“Kemerdekaan Berarti Menjaga Solidaritas”

Hal ini ditegaskan oleh Agum Gema Gumara, mahasiswa Pendidikan Fisika dari UHAMKA Jakarta.

“Kemerdekaan bukan hanya sebuah stampel bahwa sudah terbebas dari belenggu penjajahan akan tetapi sebuah ikhtiar untuk saling menjaga kesolidan, keutuhan dan kesejahteraan. Seperti yang telah dilakukan upacara pada 14 Agustus di IIUM untuk memperingati 17 Agustusan bahwa terlihat bahwa kesolidan membawa keutuhan, keutuhan membawa kesejahteraan dan hal ini harus dijaga dan dipertahankan.”

Satu lagi mahasiswa UHAMKA, Herdin Muhtarom, merasakan keistimewaan hari itu.

“Merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 bersama seluruh warga besar PCIM, Malaysia. Saya merasakan kebersamaan yang sangat erat untuk tetap mengenang perjuangan bangsa Indonesia. Dan memberikan pelajaran untuk kami bahwa pergerakan Muhammadiyah tidak hanya menekankan terhadap religiusitas, intelektualitas, dan humanitas saja. Namun pergerakan Muhammadiyah juga tetap meneguhkan dalam meningkatkan nasionalisme terhadap warga Indonesia.”

####

Berpesan tentang rasa syukur yang mendalam, Mutiarani Nur Filnti, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto juga sangat terkesan.

“Hari ini 14 Agustus 2022, di negri yang berbeda namun tetap tertanam jiwa bangga berbangsa Indonesia. Gema kemerdekaan digaungkan, merah putih dikibarkan dan proklamasi dikumandangkan. Angin berbisik mengalunkan melodinya dan mentaripun tersenyum bahagia menyaksikan bangsa yang cinta tanah airnya. Rasa syukur mengalir dalam jiwa dan berhembus dalam setiap nafas ketika menjadi pembawa bendera merah putih tercinta.”

Sementara itu, Dr Aris Slamet Widodo, dosen UMY yang sedang melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan KKN mahasiswanya turut menyatakan apresiasi yang mendalam.

“Warga Negara Indonesia di Malaysia sangat antusias menyambut peringatan kemerdekaan RI. Ini ditunjukkan dengan kemeriahan acara, tingkat partisipasi, dan juga cara mereka berpakaian dg warna dominan merah dan putih. Semua mencerminkan jiwa nasionalisme yg kuat.”

Kegiatan KKN Internasional ini merupakan program kerjasama antara banyak pihak, termasuk Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, KBRI di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia KL dan juga PCIM Malaysia.

Exit mobile version