SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, SMP-MA Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen (DIMSA) gelar upacara di lapangan sekolah. Rabu, (17/08) upacara yang diikuti oleh seluruh warga Ponpes/SMP-MA Dimsa berlangsung dengan khidmat dan tertib. Amanat pembina upacara disampaikan langsung oleh Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sragen, yaitu Bapak Dr. Agus Ulinuha, M.T., Ph.D.
Selepas upacara kemerdekaan RI, Dimsa meresmikan program barunya dibidang literasi yang diberi nama ALIT (Angkringan Literasi). Pojok baca tersebut dikonsep menyerupai angkringan, dimana buku-buku bacaan dijadikann sebagai menu atau sajian utamanya. Angkringan Literasi diresmikan oleh sekretaris dinas pendidikan kabupaten Sragen, Bapak Prihantomo, M.Pd. bersama ketua Majelis Dikdasmen PDM Sragen beserta direktur dan kepala sekolah SMP DAN MA Dimsa. Sebelum pemotongan pita, beberapa siswa menampilkan teatrikal puitisasi Al-Qur’an yang dikembangkan dari surah Al-alaq. Persembahan tersebut mengisyaratkan betapa mirisnya tingkat literasi bangsa yang semakin tergerus oleh perubahan zaman. Mereka berperan sebagai si hitam dan si putih. Penampilan tersebut menyedot perhatian seluruh tamu undangan dan para santri.
Prihantomo, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada para santri terkait pentingnya literasi bagi kemajuan generasi bangsa. “Buku sebagai jendela dunia, menjembatani kita untuk mampu memahami sesuatu tanpa harus melihat objeknya secara nyata.” Jelasnya. Moderenisasi tempat membaca dengan gaya angkringan merupakan sebuah inovasi baru yang bertujuan agar santri tidak bosan membaca buku di perpustakaan atau di kelas saja. Terlebih, Angkringan Literasi berdekatan dengan Cafe Empatea milik Dimsa, sehingga anak-anak bisa membaca buku sekaligus menyeruput Empatea di Angkringan Literasi.
Serangkaian peringatan hari kemerdekaan RI tidak hanya sampai di situ saja. Para santri turut memeriahkan dengan berbagai lomba, seperti lomba futsal, tarik tambang, estafet baju, makan kerupuk, dan masih banyak lagi. Perlombaan berlangsung selama dua hari. Tak hanya santri, para Asatidzh pun turut meramaikan dengan lomba panahan dan bagi-bagi doorprize.
Kegiatan kemerdekaan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme kepada santri. Selain itu juga sebagai sarana pengenalan melek literasi di era yang serba digital ini. Anak-anak diharapkan mampu menjadi generasi perubahan bangsa dengan menjadi santri yang peduli dengan literasi.
Dari sebelah kanan KH. Ali Rosyidhi, S.Pd, (Direktur Ponpes Dimsa) Bapak Dr. Agus Ulinuha, M.T., Ph.D (Ketua Majelis Dikdasmen PDM Sragen), Bapak Prihantomo, M.Pd (Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen),Ustadz Wibowo Juli Saputro, M.Pd (Kepala SMP Dimsa), Ustadz Fuad Ibrahim, (Kepala MA Dimsa) dalam acara Peresmian Angkringan Literasi (ALIT) Pondok Pesantren SMP-MA Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen