SINAU, Program Diskusi Rutin PCNA Girimulyo

SINAU, Program Diskusi Rutin PCNA Girimulyo

KULONPROGO, Suara Muhammadiyah- Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA)  Girimulyo untuk pertama kalinya menyelenggarakan kegiatan diskusi. Yaitu SINAU (Silaturahmi Nasyiatul Aisyiyah untuk Ukhuwah) dengan tema “Perempuan: Kepemimpinan dan Kemerdekaan.” Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu 20 Agustus 2022 bertempat di SD Muhammadiyah Purwosari. Kegiatan ini dihadiri anggota Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Girimulyo, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDNA) Kulonprogo dan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Girimulyo.

Seminar dibuka oleh Tursida Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Purwosari. Dalam sambutannya Tursida menyampaikan apresiasi kepada pengurus PCNA Girimulyo yang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan yang bermanfaat tersebut. “SD Muhammadiyah Purwosari siap memberikan dukungan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan PCNA Girimulyo,” ucapnya.

Ketua Panitia sekaligus inisiator kegiatan SANIAU Zubaida Rohmawati mengatakan, acara SINAU pertama ini dilaksanakan bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia sehingga sekaligus merayakan hari Kemerdekaan RI ke 77. Salah satu tujuannya adalah untuk kembali mengingatkan serta menguatkan peran perempuan dalam pembangunan.

Seminar diawali dengan pemaparan tiga narasumber, antara lain Sri Murtini Lurah Purwosari, Anggorowati dari Pimpinan Daerah  Nasyiatul Aisyiyah Kulonprogo, dan Zubaida Rohmawati Founder Caregiver Center Indonesia.

dalam paparanya Sri Murtini menjelaskan, bahwa perempuan saat ini jumlah keterlibatan dan keterserapan perempuan dalam memimpin khususnya dalam pemerintahan belum seimbang dengan kaum laki-laki. Namun sejak reformasi jumlah perempuan yang bisa menduduki jabatan tinggi dalam pemerintahaan semakin banyak walau prosentasenya masih sangat jauh dari ideal . Masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan dalam menjadi pemimpin khususnya terkait stigma perempuan yang posisinya sebagai ibu rumah tangga dan urusan dapur.

Sementara Anggorowati menyampaikan, bahwa organisasi perempuan harus bisa berkontribusi terhadap masyarakat. Kegiatan yang positif yang bermanfaat untuk masyarakat perlu diupayakan sehingga organisasi perempuan tidak dipandang sebelah mata.

Sedang Zubaida Rohmawati menyampaikan, bahwa perempuan memiliki otoritas dalam membentuk keluarga yang sehat. Kesehatan yang dimaksud tidak hanya kesehatan fisik namun juga kesehatan mental. Oleh karena itu perempuan harus mengetahui cara-cara untuk menjaga kesehatan keluarga dan bagaimana merawat keluarga yang sakit.

Kegiatan SINAU ini merupakan awal kegiatan yang selanjutkan akan dilaksanakan kegiatan serupa dengan tema yang beda. (edwin/gsh).

Exit mobile version