SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 beraudiensi dengan Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka pada Jumat, 26 Agustus 2022. Pertemuan audiensi kedua pihak dilakukan di ruang rapat Wali Kota Surakarta di Balaikota. Rombongan Panitia Penerima Muktamar yang dipimpin Rektor UMS Sofyan Anif didampingi Ketua PWM Jawa Tengah Tafsir, Sekretaris Panitia Penerima Bambang Sukoco, Bendahara Panitia Penerima Mohammad Da’i.
Rombongan diterima langsung Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Salah satu materi audiensi yang diperbincangkan adalah terkait penggunaan Stadion Manahan Solo untuk pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 pada Sabtu, 19 Novermber 2022.
Dari slide yang ditampilkan di layar dan dibacakan Sekretaris Panitia Penerima Muktamar, Bambang Sukoco, permohonan dukungan penggunaan Stadion Manahan menjadi permohonan dukungan pertama dari pihak Panitia Penerima Muktamar.
Sofyan Anif menyampaikan, pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 rencananya akan dilakukan di Stadion Manahan. “Sehingga kami panitia muktamar meminta dukungan terhadap rencana penggunaan Stadion Manahan nanti,’ kata Rektor UMS.
Rektor UMS tersebut menambahkan, rencananya pembukaan Muktamar di Stadion Manahan Solo akan dilakukan pukul 08.00 WIB. Menanggapi keinginan tersebut, Gibran mengatakan mendukung pelaksanaan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Stadion Manahan Solo.
“Pokoknya kita support dari panitia seperti apa acaranya, kita prioritaskan. Termasuk misalnya apabila Stadion Manahan dipakai bertanding atau latihan Persis Solo, kita carikan lapangan lain,” kata Gibran.
Mengenai pembukaan muktamar yang dilakuan pada pagi hari, Gibran malah bertanya mengapa tidak dilakukan di malam hari. Lebih mewah waktu malam. Seperti saat APG pembukaan ASEAN Paragames 2022.
Gibran juga menanyakan apakah acara pembukaan muktamar dilakukan menggunakan EO kegiatan. Mengingat aturan penggunaan Stadion Manahan agak banyak dan rigid. Beberapa peralatan pendukung pembukaan event besar yang biasanya digunakan tidak boleh masuk ke stadion Manahan. “Tidak boleh ada rigging sound tidak boleh alat berat, crane, tidak boleh masu. kalau harus menggunakan stadion Manahan harus menggunakan flooring. Rumput harus diflooring agar tidak rusak,” kaya Gibran.
Aturan yang ketat terhadap penggunaan Stadion Manahan itu dilakukan mengingat Stadion Manahan akan digunakan untuk Piala Dunia U-23 tahun depan. “Stadion Manahan sudah bersertifikasi. Jadi memang aturannyan banyak,” kata Gibran.
Menurut Gibran, panitia Muktamar harus memberi perhatian besar terhadap rencana penggunaan Stadion Manahan. Banyak sekali larangannya.panitia harus pintae-pintar mencari celah. saya Ingatkan memang banyak larangan karena stadion Manahan diprioritaskan untuk Piala Dunia,” kata Gibran.