BANTUL, Suara Muhammadiyah — Senin, 12 September 2022 Dosen Universitas Ahmad Dahlan melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Alternatif Karanglo Sokowaten, Tamanan, Banguntapan. Tri Yaumil Falikah, S.Pd.I, M.Pd. didampingi Pengelola TPA Farida Fardani Az-Zukhruf, S.Th.I. mengaplikasikan metode SAL (Student Active Learning) berbasis IPTEK dalam pembelajaran di TPA Altrenatif Karanglo. Selama pembelajaran, santri TPA yang berjumlah kurang lebih 20 orang itu terlihat antusias karena mereka juga terlibat aktif di dalam pembelajaran tersebut.
“Program ini merupakan bentuk kerjasama Universitas Ahmad dahlan dengan Mitra, yaitu TPA Alternatif Karanglo. Pembelajaran dengan metode SAL ini merupakan salah satu rangkaian Program Pengabdian kepada Masyarakat yang telah kami rancang. Sebelumnya juga telah dilaksanakan Pelatihan Penerapan Metode SAL berbasis IPTEK untuk para ustadzah pengajar di TPA Alternatif Karanglo. Diharapkan dari kegiatan ini dapat menambah kompetensi pedagogik bagi para ustadzah di TPA ini.” Hal itu disampaikan oleh Tri Yaumil Falikah, dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
“Penerapan Metode SAL (Student Active Learning) dalam Pembelajaran di TPA Alternatif Karanglo dilaksanakan untuk memberikan fariasi baru dalam pembelajaran di TPA. Disini teknologi juga kami manfaatkan untuk memudahkan dan memperkaya pengajar dalam membuat metode pembelajaran. Semoga dengan adanya terobosan baru ini santri bisa lebih semangat dalam belajar dan tidak merasa bosan dengan pembelajaran di TPA yang cenderung klasikal.” Tutur Tri Yaumil usai memberikan pelatihan. “Metode ini digunakan sebagai media untuk memfasilitasi santri untuk terlibat penuh dalam pembelajaran seperti berpikir, berdiskusi, menyelidiki, dan mencipta.” Pungkasnya.
Dalam pembelajaran ini, Tri Yaumil mencontohkan bagaimana menerapkan metode SAL dalam pembelajaran di TPA dengan menerapkan prinsip sebagi berikut; (1) pembelajaran berpusat pada santri, (2) Pembelajaran terkait dengan kehidupan sehari-hari santri, (3) pembelajaran mendorong santri untuk berpikir tingkat tinggi, (4) pembelajaran melayani gaya belajar santri yang berbeda-beda, (5) Pembelajaran mendorong santri untuk berinteraksi satu sama lain, (6) penataan lingkungan belajar memudahkan santri untuk melakukan kegiatan belajar, dan (7) ustadzah memberikan umpan balik terhadap hasil kerja santri.
Dampak positif dari Program Pengabdian Masyarakat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan usai pembelajaran, “Saya senang bisa belajar sambil bermain di TPA jadi tidak bosan.” Tutur Rani salah satu Santri TPA Alternatif Karanglo. “Biasanya kami hanya belajar baca Iqro’ saja.” Tuturnya.
Selain itu, melalui keterangan Farida bahwa Program Pengabdian Masyarakat ini dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya menjadi lebih baik lagi. Farida yang juga merupakan pengelola TPA itu menyebutkan bahwa kegiatan PkM ini sangat bermanfaat. “Kami sangat menyambut baik kegiatan ini. Saya berharap lewat kegiatan ini dapat memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengembangan dalam metode pengajaran berbasis IPTEK di Taman Pengajaran al-Qur’an, termasuk di TPA Alternatif kami. Kami juga berharap kerjasama ini dapat dilaksanakan kembali di kemudian hari untuk kemajuan TPA Alternatif Karanglo.” Pungkasnya. (TY)