YOGYAKARTA. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir bersama dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, (13/9/2022). Haedar Nashir menyatakan bahwa kunjungan ini guna mengeratkan hubungan baik antara Muhammadiyah-Aisyiyah dan Australia.
Selama ini, Muhammadiyah dan Dubes Australia sudah bersambung relasi yang baik sejak tahun 2000. Ada beberapa program strategis yang dikerjasamakan oleh Muhammadiyah-Aisyiyah dengan Australia. “Kali ini dubes baru hadir untuk silaturahmi secara official,” ungkapnya.
Kunjungan ini juga dalam rangka peningkatan kerja sama yang sudah berlangsung selama ini, baik dengan ‘Aisyiyah, Muhammadiyah dan seluruh elemen Persyarikatan. “Di bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan ini mau ditingkatkan lagi sehingga program itu makin diperluas,” ujar Haedar.
Dalam pertemuan ini, Muhammadiyah dan Dubes Australia saling bertukar pandangan tentang berbagai persoalan. Haedar mengatakan bahwa persoalan yang dibahas antara lain tentang kekerasan dan radikalisme, dengan perspektif yang lebih mendalam.
Dubes Australia yang sekarang ini memiliki latar belakang sebagai antropolog. Ia cukup mengenal kultur Indonesia dan Malaysia. Sebelumnya, ia pernah menjadi Duta Besar Australia untuk Malaysia. Dubes Williams menjadi Duta Besar perempuan pertama dari Australia untuk Indonesia. Ia fasih berbahasa Indonesia dan memiliki gelar Bachelor of Asian Studies (Honours) dengan fokus Indonesia; dan Magister Antropologi.
“Jadi kita berdiskusi tentang persoalan persoalan agama itu secara lebih mendalam, tidak parsial. Jadi, ini hal yang sangat positif ya, kemudian juga berikutnya, yang akan kita tingkatkan yaitu untuk program beasiswa dan lain sebagainya. Ini menjadi bagian yang apa yang selama ini sudah kita lakukan,” ungkapnya.
Haedar juga menyampaikan tentang Muhammadiyah Australia College di Melbourne. “Kita terimakasih kepada kedutaan Australia yang telah memberi izin dan dukungan penuh kepada program itu dan kami sampaikan bahwa Australia sebagai negara tetangga yang selain dekat juga punya hubungan baik dengan Indonesia kita ingin ajak kesaling pahaman juga kerja sama yang lebih luas lagi,” jelas Haedar.
Menurut Haedar, Australia termasuk negara maju yang bisa berkolaborasi untuk pengembangan pendidikan, kesehatan, sosial, budaya, yang tentu satu sama lain saling memberikan perspektif yang lebih maju, yang sejalan dengan pandangan Muhammadiyah tentang Islam yang berkemajuan. (ppmuh/ribas)