YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta mengadakan acara Peresmian Kebun Dakwah Muhammadiyah pada Ahad (13/11). Peresmian yang dilakukan di lahan dekat Jl. Nitikan Baru 54 Yogyakarta ini dilaksanakan setelah kegiatan Apel Akbar menyongsong Muktamar ke 48 Muhammadiyah-‘Aisyiah dan diresmikan oleh Prof Dr KH Haedar Nashir M Si.
Drs H Akhid Widi Rahmanto, Ketua PDM Kota Yogyakarta mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program LAZISMU Kota Yogyakarta yang peresmiannya digabung dengan rangkaian 16 Syiar Muktamar PDM Kota Yogyakarta.
“Program ini awalnya hanya kegiatan menanam saja. Namun kemudian kita olah lagi menjadi lahan dakwah, sehingga manfaatnya beragam bagi masyarakat. Misal bisa menjadi pembelajaran berkebun, tempat dakwah, secara ekonomis bermanfaat untuk masyarakat dan persyarikatan bahkan diharapkan juga menjadi tempat wisata,” jelasnya.
Nugroho, selaku Manager LAZISMU Kota Yogyakarta sekaligus Pilar Lingkungan menjelaskan bahwa PDM punya program di pilar lingkungan, salah satunya ialah penghijauan dan pengolahan sampah. Bekerja sama dengan Majelis Lingkungan Hidup PDM Kota Yogyakarta, pihaknya melakukan penghijauan dengan pembibitan telo gajah. Namun kemudian, lahan 3000m² ini dikembangkan menjadi lahan dakwah dan edukasi untuk anak-anak juga.
“Ada juga nanti edukasi mengenai Pengolahn sampah, tidak hanya sampah organik dan anorganik namun juga sampah residu yang nanti dilelehkan dan dijadikan barang layak jual,” terangnya.
Nugroho bercerita bahwa lahan ini mulanya ialah lahan milik Ibu Bahrun, salah satu warga Muhammadiyah yang memiliki niatan menyumbangkan lahan ini untuk kegiatan Muhammadiyah lewat LAZISMU. Awalnya, ada yang ingin menyewa lahan ini dengan harga mahal, namun Ibu Bahrun tetap kekeuh menyumbangkan untuk Muhammadiyah dengan pesan, lahan ini untuk pertanian atau perkebunan.
Dalam sesi peresmian dengan penandatanganan, Haedar Nashir menyebut bahwa Muhammadiyah kedepannya juga perlu membuat sebuah gerakan pertanian. “Karena indonesia merupakan negara agraris makanya perlu gerakan ini agar tidak tertinggal oleh negara lainnya,” ungkapnya.