YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Menyambut Muktamar ke-48, PKU Muhammadiyah Gamping meresmikan Masjid KH Sudja’ pada Rabu (16/11) dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua Umum Pimpinan Muhammadiyah Haedar Nashir. Dalam sambutannya, Haedar mengharapkan Masjid yang diberi nama tokoh pendiri PKU Muhammadiyah tersebut mampu membawa nilai-nilai ruhani dan spiritual, sehingga dakwah yang disampaikan oleh Muhammadiyah melalui keberadaan masjid ini mampu mengajak orang lain untuk terus beramal shalih.
“Fungsi masjid dan pembina rohani di RS PKU Muhammadiyah adalah untuk menunjukkan simbol spiritual Al-Maun dan Islam, bahwa hidup, sakit dan mati harus dijalani dengan bermakna. Tuntunan-tuntunan yang diberikan merupakan spiritual yang tidak anti kehidupan. Selain itu juga mengajarkan bahwa orang kaya dan miskin sama di mata Islam, yang diutamakan adalah amal shalihnya.”
Haedar menekankan bahwa spirit Al-Maun itulah yang menjadi pegangan bagi KH Ahmad Dahlan untuk memajukan masyarakat yang terjajah, salah satunya melalui institusi kesehatan. PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan rumah sakit pertama milik pribumi yang memiliki peran penting bagi bangsa bahkan sebelum kemerdekaan. Hal ini yang membuat peran PKU Muhammadiyah Yogyakarta melampaui bangunan fisiknya yang tua.
“PKU Muhammadiyah dan ratusan rumah sakit dan klinik turunannya merupakan cagar perjuangan bangsa dalam melayani umat tanpa pandang bulu. Ini merupakan karya anak bangsa yang diperuntukkan kepada bangsa. Pengkhidmatan memiliki landasan agama yaitu yang terkandung dalam surat Al-Maun,” lanjut Haedar sembari berharap rencana pembangunan ulang PKU Muhammadiyah Yogyakarta akan mendapat kemudahan khususnya dalam hal perizinan.
Ketua PP Muhammadiyah Bidang kesehatan dr Agus Taufiqurrahman menambahkan bahwa saat ini RS PKU Muhammadiyah Gamping tengah melakukan asistensi pembiayaan serta asistensi manajemen proses pembangunan PKU Muhammadiyah Sleman. Selain itu, cita-cita untuk menjadi RS Pendidikan yang terkemuka di telah mampu direalisasikan oleh PKU Muhammadiyah dengan lolosnya dalam proses akreditasi yang telah dilangsungkan.
“Mudah-mudahan capaian-capaian ini terus menjadikan RS PKU Muhammadiyah menjadi amanah atas seluruh kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat,” harap Agus.
Meskipun sempat menghadapi hambatan dalam pembangunan di antaranya karena pandemi Covid-19, Direktur RS PKU Muhammadiyah Gamping dr Ahmad Faisool mengharapkan keberadaan masjid yang dibangun dengan 3 lantai di atas lahan seluas 4852 m2 tersebut menjadi masjid ikonik yang terletak di pintu masuk kota Yogyakarta sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih luas untuk umat.
“Harapannya, masjid ini menjasi masjid transit bagi para musafir sekaligus pusat dakwah dan ibadah masyarakat sekitar.”
Ahmad Faisool juga menerangkan bahwa selain meresmikan Masjid KH Sudja’, momentum tersebut juga dimanfaatkan sebagai momentum menyambut Muktamar ke-48. Di waktu yang sama, kurang lebih terdapat 200 santunan yang diberikan kepada masyarakat sekitar, kelompok difabel dan panti, juga penderita TBC resisten obat. (Th)