Haedar Nashir: Peluh Muhammadiyah Memajukan Indonesia Cerahkan Semesta

Haedar Nashir: Peluh Muhammadiyah Memajukan Indonesia Cerahkan Semesta

Peluh Muhammadiyah Memajukan Indonesia dan Mencerahkan Semesta

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tibalah gilirannya Muhammadiyah dan Aisyiyah menyelenggarakan Muktamar pada (18-20/11). Sejak lama menunggu, kegiatan akbar dalam tempo lima tahunan itu diselenggarakan dengan gebyar kemeriahan luar biasa. Animo masyarakat dan warga persyarikatan begitu tinggi meramaikan suasana Muktamar.

Muktamar dibuka secara resmi oleh Presiden Ir H Joko Widodo di Stadion Manahan Surakarta, Jawa Tengah. Hadir langsung Mantan Wakil Presiden Indonesia, Dr Drs H Muhammad Jusuf Kalla, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr Hj Siti Noor Djannah Djohantini, MM., MSi, Gubernur Jawa Tengah, H Ganjar Pranowo, SH., MIP, Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, SE., MBA, Ketua DPR RI, Dr (HC) Puan Maharani, jajaran menteri kabinet Indonesia Maju, dan seluruh tamu undangan yang hadir.

Dalam sambutannya, Prof Haedar mengatakan bahwa Muktamar di Surakarta sempat tertunda akibat Covid-19. Dirinya berharap agar wabah tersebut bisa segera berakhir, kendati dalam beberapa waktu belakangan ini kasus kembali melonjak akibat masuknya varian baru.

Pihaknya mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah, peserta, dan penggembira Muktamar memberikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Joko Widodo. Di mana di tengah kondisi kesibukannya berkesempatan hadir membuka Muktamar di Surakarta.

Bersamaan dengan itu, dirinya turut memberikan ucapan selamat kepada Presiden Joko Widodo yang telah berhasil memimpin roda kepemimpinan KTT G20 di tengah ketegangan geopolitik global.

“Selamat atas keberhasilan memimpin presidensi G20 yang telah melahirkan deklarasi bali di tengah situasi geopolitik dunia yang sarat ketegangan dan tidak mudah,” katanya.

Lebih jauh, Prof Haedar mengatakan bahwa kiprah Muhammadiyah sejak kelahirannya telah eksis tampil memajukan Indonesia selama lebih dari satu abad. Lewat lintasan amal usahanya, Muhammadiyah tak kenal lelah berhenti melayani umat dan negeri.

“Muhammadiyah dalam memajukan kehidupan bangsa bukanlah akan, tetapi telah dan terus akan berkiprah satu abad lebih dalam lintas pergerakannya melalui amal usaha dan dakwah kemasyarakatannya yang mencerdaskan dan mencerahkan,” tegasnya.

Semua itu hadir dalam balutan psikis wawasan keislaman inklusif agar Indonesia makin berkemajuan di segala bidang kehidupannya. Inilah bukti nyata bagaimana kesungguhan nurani kiprah Muhammadiyah dengan tetesan peluh berkhidmat secara penuh untuk memajukan kehidupan bangsa. Semua itu perlu kesaksamaan dalam menjalankan kiprah mulia itu, di samping jejak keberhasilan, tetap saja tidak mudah bagi Indonesia melangkah ke depan seorang diri memajukan kehidupan bangsa.

Dirinya mengingatkan di tengah terjangan arus globalisasi abad 21, revolusi teknologi informasi, modernisasi, dan perkembangan geopolitik, ekonomi, dan budaya global yang sangat dinamis dan seluruh tantangannya. Bersamaan dengan itu, juga mengalami dinamika kehidupan baru pasca reformasi dalam bingkai kehidupan politik, ekonomi, budaya yang kompleks.

Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu memberikan bunga optimistisme bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dan besar karena ditopang oleh kekuatan sumber daya manusia dan alam yang begitu kaya lagi potensial yang di anugerahkan oleh Tuhan. Selain itu, juga mampu menyelesaikan sederet masalah-masalah berat yang dihadapi kini dan masa depan.

“Kuncinya ialah bagaimana mengurus Indonesia dengan baik dan benar sebagaimana dimandatkan oleh para pendiri Indonesia. Disertai dengan perjuangan kebersamaan dari semua pihak,” jelasnya. (Cris)

Exit mobile version