Pesan Ketum Aisyiyah dalam Pembukaan Muktamar Ke-48

Pesan Ketum Aisyiyah dalam Pembukaan Muktamar Ke-48

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Sabtu (19/11) Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Siti Norrdjannah Djohantini menekankan bahwa tema Muktamar Aisyiyah ke-48 tidak terlepas dari kiprah yang dilakukan Aisyiyah dalam memperjuangkan kemajuan perempuan Indonesia. Berbagai kondisi situasi krisis yang dihadapi bangsa dan masyarakat global menurut Noordjannah membuat  sosok perempuan yang mampu membawa nilai-nilai ajaran Islam yang damai dan rahmatan lil alamin pun kian dibutuhkan.

“Perdamaian dan persatuan bangsa serta pemilihan umum yang berkeadaban menjadi dua isu yang akan dibahas dalam Muktamar ke-48. Perempuan dan anak-anak kerap kali menjadi korban dari konflik dan kekerasan baik secara struktural maupun sosial,” ungkap Noordjannah dalam Pembukaan Muktamar ke-48 di Stadion Manahan, Surakarta.

Selama satu abad lebih Aisyiyah telah berperan dalam upaya-upaya pembangunan bangsa melalui berbagai aspek kehidupan. Hal tersebut tidak lepas dari peran-peran yang dimainkan oleh para kader Aisyiyah di akar rumput sebagai perwujudan dari perempuan berkemajuan yang maju secara individu dan secara kolektif dalam konteks relasi sosial di tengah masyarakat.

“Perempuan berkemajuan, maju dalam segala aspek kehidupan tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi serta sejalan dengan Islam. Perempuan berkemajuan adalah yang memiliki derajad yang sama mulianya dengan laki-laki tanpa adanya diskriminasi. Melainkan kemuliaannya terletak pada ilmu dan amal shalih.”

Dalam konteks Pemilu 2024, Noordjannah mengharapkan kontestasi yang akan dilangsungkan dapat berjalan dengan berkeadaban bagi para penyelenggara dan pemilih. Sehingga praktik-praktik politik yang beradab tersebut dapat menjadi teladan bagi generasi muda yang akan datang.

“Sehingga yang dihasilkan oleh pemilu mendatang adalah pemimpin yang bertanggungjawab, dan berpihak kepada kepentingan serta bebas dari politik pragmatis dan transaksional. Sehingga penyelenggaraan pemilu bisa berdampak kepada kesejahteraan masyarakat serta menjadi teladan bagi generasi muda.”

Di hadapan Muktamirin dan penggembira Noordjannah pun berharap penghidmatan dan keikhlasan yang telah diberikan oleh kader, pimpinan serta anggota Aisyiyah di berbagai penjuru dapat terus berkontribusi dalam memajukan kehidupan bangsa, khususnya bagi kemajuan perempuan Indonesia. Sehingga dapat tercipta masyarakat yang sejahtera, berkemajuan dan bebas dari berbagai hambatan struktural serta diskriminasi sosial.

“Pengkhidmatan yang telah diberikan dan kesetiaan terhadap gerakan oleh pimpinan, kader beserta anggota persyarikatan diharapkan dapat terus berkesinambungan bagi kemajuan keadaban bangsa.” (Th)

Exit mobile version