Pimred Suara Muhammadiyah Kembali Raih Suara Terbanyak
SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Siapa yang tidak mengenal Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2022. Selain ia adalah orang nomor wahid di Muhammadiyah, kader terbaik Muhammadiyah tersebut merupakan Pimpinan Redaksi majalah Islam tertua di Indonesia Suara Muhammadiyah hingga sekarang.
Saat berstatus sebagai pelajar, pria kelahiran Bandung, 28 Februari 1958 sudah sangat aktif di bidang kepenulisan. Hal ini ditunjukkan dengan karya-karyanya yang termuat di berbagai media, baik cetak maupun digital. Terhitung sudah ada ribuan artikel yang Haedar tulis mulai dari yang bersifat lokal, nasional, maupun global. Dalam setiap kesempatan, Haedar juga tak pernah absen mengisi di rubrik khusus di Suara Muhammadiyah.
Mantan Ketua I Pengurus Pusat IPM tahun 1983-1986, sebelum berkecimpung di Pimpinan Pusat Muhammadiyah banyak Haedar curahkan untuk membesarkan majalah kebanggaan warga Persyarikatan. Hal ini tak lain didorong dari kegemarannya menulis dan membaca sejak muda.
Pada gelaran Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, Hedar Nashir kembali meraih suara terbanyak dalam pemilihan formatur 13 anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Haedar meraih 2203 suara, terpaut 44 suara dari Abdul Mu’ti yang berada diurutan kedua. Diurutan berikutnya ada Awar Abbas (1820), Busyro Muqoddas (1778), Hilman Latief (1675), Muhadjir Effendy (1598), Syamsul Anwar (1494), Agung Danarto (1489), Saad Ibrahim (1333), Syafiq A Mughni (1152), Dadang Kahmad (1119), Ahmad Dahlan Rais (1080), dan Irwan Akib (1001).
Hal ini bukan yang pertama bagi Guru Besar Sosiologi UMY tersebut, pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar (7/8/ 2015), Haedar Nashir juga memperoleh suara terbanyak. Ia berhasil mengumpulkan 1.987 suara, kemudian disusul Yunahar Ilyas, Abdul Mu’ti, Dahlan Rais, dan Busyro Muqoddas. Dengan capaian suara tersebut Haedar pun resmi didapuk menjadi Ketua Umum PP Muhammdiyah 2015-2020. (diko)