Sulasmi Kepala Sekolah Pertama Terima Penghargaan “Pembela Tanah Air” Kwarpus HW

SD Muhammadyah Condongcatur Meneguhkan Diri sebagai Laboratorium Kepanduan Hizbul Wathan

Sulasmi Kepala Sekolah Pertama Terima Penghargaan "Pembela Tanah Air" Kwarpus HW

Sulasmi (Kedua dari kiri) Kepala Sekolah Pertama Terima Penghargaan Pembela Tanah Air Kwarpus HW Foto Dok SM/Riz

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah Condongcatur kembali mengadakan kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan yakni Gladian Pimpinan Regu (Dianpiru) pada Kamis, (24/11) di Bumi Perkemahan Babarsari. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh Ketua dan wakil Ketua Regu milik SD Muhammadiyah Condongcatur saja, namun juga terdapat Ananda-Ananda dari SD Muhammadiyah Ngaglik,  SD Muhammadiyah Colombo dan SD Muhammadiyah Kayen.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperkokoh dan memperkuat kegiatan pembelajaran siswa-siswi di dalam Kepanduan Hizbul Wathan. Sulasmi, S Pd, selaku kepala sekolah SD Muhammadiyah Condongcatur juga mengungkapkan Terimakasih dan Apresiasinya kepada seluruh Ketua dan Wakil Ketua Regu dari sekolah-sekolah yang datang pada kegiatan Dianpiru hari ini.

“Semoga Ananda-Ananda yang hadir disini bisa menjadi generasi yang handal, bertanggungjawab, kreatif dan inovatif, serta mampu menyerap segala materi yang diberikan dan bisa menjadi model bagi anggota-anggotanya nanti di sekolah masing-masing,” ujar Sulasmi.

Penghargaan ‘Pembela Tanah Air’

Perlu diketahui, Sulasmi juga mendapatkan sebuah penghargaan ‘Pembela Tanah Air’ dari Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam acara kali ini. Ramanda M Bazar, selaku Ketua Kwartir Pusat (Kwarpus) Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan mengungkapkan bahwa penamaan Tanda Penghargaan ‘Pembela Tanah Air’ ini dikarenakan Gerakan Hizbul Wathan sama dengan gerakan membela dan mencintai tanah Air, dan ini diberikan kepada Sulasmi sesuai dengan apa yang telah dilakukan dalam membesarkan Hizbul Wathan.

“Saya usulkan tanda ini kepada Kwartir Pusat yang lain, karena Ibu Sulasmi sudah merintis dan mengembangkan  kegiatan Hizbul Wathan di sekolah yang bermanfaat walau di tengah pandemi sekalipun,” terang Bazar.

“Sebenarnya penghargaan ini sudah pernah diberikan kepada Gubernur dan Bupati dulu di Jambore Nasional Maros tahun 2015, namun untuk diberikan kepada Kepala Sekolah, baru Ibu Sulasmi yang menerimanya,” sambungnya.

Sulasmi juga mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya banyak mengembangkan gerakan kepanduan Hizbul Wathan yang selalu hidup dan berkembang dengan pesat di SD Muhammadiyah Condoncatur sendiri. Apalagi kegiatan Hizbul Wathan di sekolah ini memang rutin dilaksanakan setiap hari sabtu, menjadi pelajaran wajib dan sudah dimulai sejak kelas 1 dengan pengenalan kepanduan.

Ramanda M Bazar juga berbagi pengalamannya di Pertemuan Hizbul Wathan dimana seluruh Provinsi hadir di Jogja sebelum mengikuti Muktamar 48 kemarin, di sana banyak daerah mengaku meniru Perkemahan Virtual yang dilakukan oleh daerah Yogyakarta, khususnya kemah virtual oleh SD Muhammadiyah Condongcatur.

Kemah tersebut dilaksanakan oleh para siswa dari rumah masih-masing, jadi turut melibatkan orang tua. Semarak kemah tersebut juga terus dipantau oleh pembina baik ke rumah masing-masing juga direkam secara online atau virtual.

Terkait dengan sekolah Muhammadiyah yang belum ada kegiatan Hizbul Wathan, Sulasmi juga mengusulkan kepada Kwarda Sleman untuk diadakan Pelatihan Pembina dan bersama-sama memikirkan sebuah solusi terkait dengan pelatihan yang baik. Karena dirinya merasa jika pelatihan terlau dipaksa, apalagi berbayar, justru membuat banyak Pembina enggan mengikuti pelatihan.

SDM CC Lab Gerakan Hizbul Wathan

Bazar berujar bahwa sebenarnya dalam deklarasi pembangkitan kembali HW tahun 1999, Condongcatur sempat ditunjuk oleh Ramanda Buya Syafi’I sebagai Laboratorium Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Hal ini dikarenakan wilayahnya dekat degan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dan dekat dengan kecamatan. Selain itu, Condongcatur juga memiliki potensi yang kuat yakni punya pelatih-pelatih nasional.

“Jarang ada satu Qabilah punya pelatih nasional, itulah yang menjadikan kita bisa mengembangkan HW sesuai dengan program yang sudah digariskan oleh Kwartir Pusat,” tambahnya,

Kemudian untuk wilayah Sleman, Kwartir daerah memang belum bisa mencari standar kegiatan yang seperti apa untuk masing-masing sekolah di Sleman. Karena setiap sekolah sudah mempunyai program-program pokok yang membuatnya berbenturan waktunya. Ini menurut Bazar, menjadi tantangan tersendiri yang harus diselesaikan segera.

Dalam kesempatan ini, Ramanda M Bazar juga mengatakan bahwa sebenarnya Hizbul wathan tengah mempersiapkan Muktamar IV yang akan dilaksanakan di Malang, Jawa Timur. Bazar berkata, “Insya Allah akan dilaksanakan bulan Juni atau Juli, kalau tidak ada perubahan,” ungkapnya. Termasuk Kwarpus HW mengajak kerja sama UMM untuk menyukseskan Muktamar. (Arina/Riz)

Exit mobile version