SD Muh PK Kottabarat Gelar Aksi Nyata Peduli Bencana
SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Bencana gempa bumi di daerah Cianjur menyisakan kesedihan yang mendalam bagi para korban dan keluarganya. Selain kerugian material, banyak korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Sebagai wujud empati terhadap para penyintas gempa, sejumlah 445 murid kelas I sampai VI serta guru dan karyawan SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta melakukan kegiatan doa bersama dan penggalangan dana dengan tajuk “Aksi Nyata Peduli Gempa Cianjur” di hall sekolah setempat, Sabtu (26/11/2022).
Kegiatan diawali dengan sambutan dari kepala sekolah, Nursalam. Dalam sambutannya, Nursalam mengajak keluarga besar sekolah untuk mendoakan dan membantu korban bencana gempa.
“Kita doakan dan bantu dengan ikhlas seluruh korban bencana, semoga diberikan kekuatan dan ketabahan,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Wahyu Widodo, guru agama di sekolah. Seluruh murid, guru, dan karyawan tampak khusyuk mendoakan korban bencana gempa Cianjur. Selesai doa bersama, secara bergantian murid memberikan donasi bagi korban bencana dengan cara memasukkan uang ke dalam karton yang sudah disiapkan.
Sehari sebelumnya, sekolah telah mengumumkan kepada seluruh murid supaya membawa uang infak seikhlasnya untuk membantu korban gempa. Imbauan juga disebarkan melalui grup WhatsApp orang tua murid.
Muhamad Arifin, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengungkapkan doa bersama dan penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian warga sekolah terhadap para korban bencana. “Kami ingin mengajarkan nilai-nilai kepedulian dan empati kepada para murid melalui aksi nyata,” terangnya.
Arifin menambahkan bahwa kegiatan ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 13,8 juta rupiah dan akan disalurkan melalui LAZIS Muhammadiyah Solo. Nantinya, dana tersebut akan dikelola oleh tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang sudah terjun langsung ke daerah bencana.
“Dana bantuan yang masuk kemungkinan akan terus bertambah karena kami membuka kesempatan berdonasi sampai Senin, 28 November 2022,” imbuh Arifin.
Salah satu murid kelas II, Adhiguna, mengaku sangat bersedih dengan bencana gempa bumi yang melanda Cianjur. Dia tidak bisa membayangkan warga yang tiba-tiba harus kehilangan rumah dan anggota keluarga.
Adhi ikut menyumbangkan uang dan selalu berdoa untuk para korban gempa. Dia berharap para korban bisa segera mendapatkan bantuan dan dipindahkan ke tempat yang aman.
“Saya dan teman-teman ikut mendoakan dan sedikit membantu uang, mudah-mudahan bisa meringankan penderitaan saudara-saudara yang saat ini baru terkena bencana,” pungkasnya. (Nikmah Hidayati)