Menteri Agama Yakin Nasyiatul Aisyiyah Mampu Rumuskan Konsep Memajukan Perempuan Menguatkan Peradaban

Menteri Agama Yakin Nasyiatul Aisyiyah Mampu Rumuskan Konsep Memajukan Perempuan Menguatkan Peradaban

BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Perempuan harus berjalan beriringan dengan perkembangan zaman, tidak berhenti atau merasa cukup dengan tugas-tugas yang diidentikkan dengan perempuan. Sehingga output yang dihasilkan adalah penguatan peradaban. Hal ini menjadi tema utama dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-14 yang dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Gedung Budaya Sabilulungan (3/12).

Hadir dalam acara tersebut Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Kapolda Jawa Barat, Bupati Bandung, Ketua Ortom dan beberapa tamu undangan lainnya.

Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya mengatakan, berbicara tentang perempuan dan peradaban yang menjadi kata kunci dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-14, sama halnya berbicara tentang penguatan negara dan bangsa. Perempuan dan peradaban tidak dapat dipisahkan dari negara. Dengan kata lain tidak ada negara tanpa peradaban, dan tidak ada peradaban tanpa peran perempuan.

“Oleh karena itu memajukan perempuan dalam segala aspek sama halnya dengan menguatkan peradaban itu sendiri,” ujarnya.

Pada dasarnya, memajukan peradaban sebuah bangsa menjadi tanggung jawab sosial dari seluruh elemen tanpa mengenal identitas gender, apakah dia seorang perempuan atau laki-laki.

Akan tetapi, untuk menguatkan peradaban, banyak sekali aspek yang harus disentuh. Mulai dari pendidikan, sosial, budaya, pemikiran, dan agama. Tujuannya tidak lain untuk melahirkan insan-insan yang unggul dan berkemajuan.

Sebagian orang berpendapat bahwa membangun peradaban melalui penguatan peradaban adalah tugas elit politik. Padahal, sebagaimana disebutkan dalam komitmen Nasyiatul Aisyiyah menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa.

Hal ini perlu disadari bahwa membangun bangsa melalui penguatan peradaban membutuhkan konsep yang baik, terencana, serta mendapat dukungan dari seluruh pihak.

Pertanyaannya, dimanakah Nasyiatul Aisyiyah mengambil peran. Apakah mungkin Nasyiatul Aisyiyah mengambil seluruh peran untuk menguatkan peradaban. Jawaban atas pertanyaan ini mungkin akan terungkap dalam kegiatan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-14.

“Saya yakin dengan seluruh dinamika yang telah dilalui Nasyiatul Aisyiyah dan ketajamannya dalam membaca persoalan yang melanda negeri, Nasyiatul Aisyiyah mampu merumuskan konsep yang tepat untuk memajukan perempuan dan menguatkan peradaban. (diko)

Exit mobile version