Terpilih Kader yang Terbaik
Oleh: Rumini Zulfikar
Pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah ke-48 di Surakarta selama 3 hari dari hari Jum’at hingga Ahad tanggal 18-20 November 2022 berjalan dengan lancar, teduh dan menggembirakan.
Dan dalam pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah maupun ‘Aisyiyah selain membahas Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), laporan kegiatan organisasi, dan tidak kalah pentingnya adalah pemilihan Anggota Formatur sebanyak 13 orang.
Dengan sebuah proses yang panjang diawali dengan pengajuan calon dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setelah itu diseleksi oleh Panitia Pemilihan (Panlih) dengan berjenjang dan seleksi maka tidak mudah dari pihak-pihak yang menyetir pemilihan itu sendiri.
Dengan model (rule) pemilihan Formatur dan di Persyarikatan Muhammadiyah ini menunjukkan bahwa model kepemimpinan kolektif kolegial, jadi tidak mengandalkan hanya satu figur saja. Istilah Prof Dr Abdul Mu’ti mengatakan dengan menggunakan “sistem buka sinten.”
Dan dalam pelaksanaan pemilihan Formatur PP Muhammadiyah di Muktamar ke-48 ini dengan menggunakan sistem E-Voting, sebuah lompatan dengan menggunakan digital ini. Yaitu selain mempercepat waktu serta akurasi lebih bisa dipertanggung jawabkan dan Ini sebuah jawaban Muhammadiyah sesuai tema Muktamar tahun ini “Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta”, yang mana Muhammadiyah memberikan role atau model mengikuti perkembangan zaman di era digital saat ini dan mungkin bisa ditiru di tingkat bawahnya, yaitu di pelaksanaan Musywil, Musyda, Musycab, dan Musyran.
Setelah proses pemilihan dari yang dilakukan terpilih 13 pimpinan periode 2022-2027 yaitu kader-kader terbaik di Persyarikatan.
Muhammadiyah walaupun dari 13 terpilih masih belum ideal, karena dari 13 terpilih wajah baru 3 orang yaitu:
1. Prof Hilman Latief
2. Dr Saad Ibrahim
3. Dr Irwan Akib
Dan sepuluh orang periode yang lalu sudah menjabat. Dalam medsos ada yang bilang kalau hasilnya seperti kenapa ada Muktamar, di kalangan Medsos Muhammadiyah Garis Lucu membuat Postingan (status quo), tapi itulah yang terjadi. Maka sebagai kader dan warga persyarikatan kita menghargai dan berhusnudzon dan sebuah pilihan yang terbaik. Kader yang dipilih memang sudah teruji dan jejak rekam yang panjang.
Dan perlu kita ketahui adalah orang-orang yang terpilih memang merupakan kader yang terbaik dan kedepanya memang perlu dilakukan sebuah transformasi kader dan semoga kedepanya harus mengakomodasi dari kalangan kaum muda (angkatan muda) yang perlu diberi ruang di jajaran PP Muhammadiyah. Sehingga tidak terjadi stagnansi (kemandekan) dalam pengaderan.
Dan ini sebagai bentuk untuk menjawab sebuah tantangan kedepan yang lebih berat dan perlu sebuah SDM darah segar. Yang mana itu bagian untuk memberikan nilai-nilai kalangan AMM bisa memwarnai. Banyak kader muda Muhammadiyah yang sebenarnya banyak dan potensial, akuntable dan berintegritas dan paham akan nilai-nilai dasar Persyarikatan. Kedepanya sistem rekrutmen harus ada perubahan.
Dan lima tahun kedepan lebih Muhammadiyah dengan SDM yang dimilliki bisa menjawab tantangan lebih berat dan global dengan mensinergikan dari pusat sampai ranting.
Jangan meninggalkan akar rumput dan ini menjadi pekerjaan yang berat bagi pimpinan di Muhammadiyah kedepan. Dengan kembali sebuah nilai-nilai yang sudah dibuat Muhammadiyah mulai dari Langkah 12, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM), Manhaj Tarjih, Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) dan lain-lain.
Selamat mengemban amanah kepada pimpinan yang terpilih. Semoga Allah menjaga, melindungi, memudahkan dalam menjalankan roda persyarikatan dan semoga dari awal sampai akhir semoga husnul khatimah dalam menjalankan amanah.
Rumini Zulfikar, Ketua PRM Troketon & Direktur El-data Budia Mulia Pedan