JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Usai gelaran akbar Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 di Solo 18-20 November 2022 lalu tuntas, warga Muhammadiyah dari berbagai penjuru dunia telah antusias untuk menyemarakan langsung ke Solo.
Namun tidak berhenti sampai situ, warga muhammadiyah DKI Jakarta berbondong-bondong sukseskan dan semarak Musyawarah Wilayah (Musywil) setelah Muktamar. Pasalnya Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta mempersiapkan Musywil ke-22 Muhammadiyah.
Muhammadiyah se-Indonesia pada umumnya saat ini sedang sibuk mempersiapkan perhelatan musywil untuk PWM DKI Jakarta dilaksanakan pada tanggal 3-4 sya’ban 1444 H atau 11-12 maret 2023 M mendatang. Sama sibuknya dengan pemerintah yang menghadapi hajat besar serentak pemilihan kepemimpinan nasional dan daerah pada tahun yang akan datang.
Persiapan mulai dari logo yang bergambar monas menggambarkan iconic DKI Jakarta dan simbol nasional, dan angka itu menandakan Musyawarah Wilayah DKI Jakarta yang ke-22.
Selain itu ada gambar ondel-ondel sebagai representasi budaya betawi yang bertujuan untuk menggambarkan wajah dan bentuk kekuatan muhammadiyah wilayah DKI Jakarta yang dahulu disebut muhammadiyah betawi, tentunya tidak bisa dilepaskan dari sejarah berdirinya muhammadiyah di kota metropolitan ini. Dalam buku “Sejarah Muhammadiyah Jakarta Raya: Sejak Betawi Hingga Jabotabek”.
Ketua PWM DKI Jakarta Sun’an Miskan, Rabu (14/12/2022) menyebut, Monas adalah simbol nasional yang berada di Ibu Kota, maka dari itu logo monas diharapkan bisa membuat musywil DKI Jakarta ke-22 Muhammadiyah sesuai tagline yang diusung untuk periode 2022-2027, yaitu “Muhammadiyah Unggul Berkemajuan”.
Harapannya di Musywil dapat melahirkan kepemimpinan yang unggul. Sehingga dampaknya akan dirasakan oleh provinsi lainnya di Indonesia. Dan salah satu yang dibutuhkan untuk mewujudkan tagline tersebut adalah kepemimpinan yang transformatif.
Dengan kepemimpinan itu, Muhammadiyah kedepan diharapkan semakin unggul berkemajuan bahkan berkembang di kawasan yang selama ini bukan menjadi arena pergerakan muhammadiyah. Kemudian membawa Indonesia gemah ripah loh jinawi dan keadilan merata kepada seluruh warga bangsa. (Dhel)