Sambut Tahun 2023, SM Perkuat Sistem Hadapi Era Disrupsi
MALANG, Suara Muhammadiyah — Menjelang akhir tahun 2022, Suara Muhammadiyah (SM) mengadakan rapat kerja (raker). Kegiatan ini digelar selama tiga hari, Selasa-Kamis (13-15/12) bertempat di Lembah Indah Malang, Jawa Timur yang diikuti oleh karyawan SM. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan raker ini. Sebelum melakukan raker, karyawan SM melakukan aktivitas jalan pagi menikmati bentangan keindahan alam dengan suguhan pegunungan nan menjulang.
Kegiatan raker ini turut dihadiri secara langsung oleh Direktur Utama PT Serikat Cahaya Media (PT SCM) / SM, Deni Asy’ari, MA. Dalam menyampaikan sambutannya, Deni mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi kepada karyawan SM yang telah mengikuti kegiatan raker.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran kawan-kawan–walaupun ada satu dua yang tidak hadir, karena tugas yang harus dilaksanakan–dalam rangka melaksanakan raker di Lembah Indah Malang yang benar-benar indah suasananya maupun udaranya,” ujarnya.
Deni mengingatkan kepada seluruh karyawan SM, tahun 2023 harus bergerak memperkuat kinerja seraya melakukan transformasi di era disrupsi. Menurutnya, era disrupsi sesuatu yang tercerabut dari akarnya. Atau bisa dikatakan sebagai era yang merusak sistematisasi bisnis dan tatanan yang telah lama.
“Ini konsekuensi dari era disrupsi. Jadi perusahaan-perusahaan bisnis yang sifatnya mainstream (status quo) yang besar-besar itu, akan digoyangkan dan dirusak oleh kekuatan disrupsi. Karena konsep dari disrupsi mencerabut dari akar. Maka perusahaan yang mainstream memang terganggu oleh disrupsi,” jelasnya.
Selain itu, era disrupsi memberikan peluang (kans) baru bagi perusahaan, untuk melakukan inovasi dan Kreativitas. Sehingga, perusahaan yang mampu mengagregasi kedua hal tersebut, maka perusahaan akan mampu bertahan di era disrupsi. Sebaliknya, bagi sebuah perusahaan yang tidak berani melakukan transformasi untuk melakukan inovasi dan kreativitas, maka akan jatuh dalam sistem yang dirusak oleh disrupsi.
“Pilihan ada di kita. Di era disrupsi, sebagai perusahaan besar memilih membiarkan era disrupsi bekerja sendiri sehingga kita menjadi korban dari disrupsi atau kita mengambil bagian untuk berinovasi di era disrupsi ini,” tuturnya.
Deni mengatakan, pilihan terbaik berupa berinovasi di era disrupsi. Karenanya, usaha tersebut harus dimatangkan sejak sekarang agar ke depan dalam menghadapi tantangan kompleks di era disrupsi, perusahaan SM tidak sampai menjadi korban, lebih-lebih terjadi gulung tikar yang tentu tidak sampai terjadi. Sehingga segenap karyawan SM harus mengambil kiprah menjadi pelaku inovator di tengah era disrupsi.
“Kalau kita menjadi bagian dari pelaku, kita menjadi inovator dari era disrupsi ini, tentu kita akan menghasilkan output untuk mampu beradaptasi dengan era itu dan kita juga ingin mencapai keunggulan dan kemenangan dari perusahaan kita,” tegasnya.
Lewat raker ini, Deni mengajak kepada karyawan SM untuk menjadi pelaku inovator di era disrupsi. Sebab dengan demikian, maka perusahaan mampu beradaptasi dengan era tersebut. Pada saat bersamaan juga akan menjadi sang pemenang di era disrupsi.
“Jadi, raker kita di Lembah Indah Malang ini, kita harapkan membangun komitmen bersama bahwa kita tidak akan pernah mau menyerah dan kita tidak akan mau kalah dari era disrupsi, tetapi kita tekadkan bahwa kita menjadi aktor, pelaku, dan inovator yang mampu membawa transformasi bagi perusahaan ini di masa depan,” tukasnya.
Adapun kegiatan raker ini diakhiri dengan berwisata ke Gunung Bromo. Setelah itu, langsung bertolak kembali ke Yogyakarta mengingat pada hari Jumatnya, mereka sudah harus kembali bekerja melaksanakan tugas sesuai amanat yang diberikan. (Cris)