Digitalisasi Dakwah

Digitalisasi Dakwah

Digitalisasi Dakwah

Digitalisasi Dakwah

Oleh : Tito Yuwono

Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak yang luar biasa diberbagai bidang. Baik dalam bidang bisnis, pemerintahan, transportasi, pendidikan, dan lain-lain. Termasuk di dalamnya bidang dakwah. Bidang bisnis, misalnya, masyarakat tidak perlu punya tanah dan bangunan untuk berdagang, namun bisa berdagang di market place ataupun berdagang dengan melalui system IT yang dia bangun sendiri. Bidang pemerintahan juga sangat berdampak pada semakin baiknya layanan kepada masyarakat. Pencetakan KTP dapat dilakukan sendiri dianjungan merupakan salah satu contoh dampak dari pemanfaatan IT dalam pemerintahan terutama untuk pelayanan publik.  Juga bidang transportasi, kita dengan mudah memesan layanan transportasi dan dengan mudah juga mengetahui keberadaan armada yang kita pesan. Dengan kejelasan tariff layanan dan kejelasan driver serta armada akan semakin membuat terasa aman dan nyaman.

Digitalisasi bidang dakwah juga sangat diperlukan untuk masa kini dan masa datang. Dakwah merupakan aktifitas yang sangat penting. Dengan dakwah nilai-nilai Islam akan tersebar dalam masyarakat. Dengan dakwah pula, akan bertambahnya amalan-amalan kebaikan dan berkurangnya kemungkaran dalam masyarakat. Karena prinsip dakwah adalah mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.

Banyak sekali dalil dari Alquran dan hadis terkait dengan dakwah ini. Diantaranya adalah:

-Q.S Al-Imran ayat 104:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

-Q.S Al-Imran ayat 110:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

-Hadis Nabi ﷺ :

عن أبي رقية تميم بن أوس الداري رضي الله عنه, أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ» قلنا: لمن؟ قال: «لله, ولكتابه, ولرسوله, لأئمة المسلمين وعامتهم». رواه مسلم

Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daary radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama itu nasihat”. Kami pun bertanya, “Hak siapa (nasihat itu)?”. Beliau menjawab, “Nasihat itu adalah hak Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemerintah kaum muslimin dan rakyatnya (kaum muslimin)”. (HR. Muslim)

-Hadis Nabi ﷺ

من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه

Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim).Salah satu keberhasilan dakwah adalah terkait dengan metode dakwah yang digunakan. Metode dakwah perlu disesuaikan dengan kelompok mad’u (Kelompok Masyarakat yang didakwahi). Kelompok yang didakwahi ini bisa dibagi dalam berbagai macam kelompok berdasarkan profesi, umur, sosial ekonomi dan lain-lain. Dengan digitalisasi dakwah, maka berdampak pada mudahnya masyarakat mengakses konten dakwah yang diperlukan, baik berupa video, audio maupun berupa tulisan.

Langkah Kedepan

Digitaliasi dakwah sudah banyak dilakukan oleh Muhammadiyah. Kedepan, dakwah berkemajuan perlu penguatan-penguatan sehingga semakin professional. Profesional bermakna konten dakwah di buat yang berkualitas, tersistem dengan baik serta masyarakat mudah untuk mendapatkan atau mengakses konten dakwah tersebut.

Muhammadiyah mempunyai dai yang sangat banyak dan kompeten. konten dakwah dari para dai perlu dibuat yang tersistem dan tersusun dengan baik. Digitalisasi dakwah tidak harus dilakukan di studio yang mahal. Namun bisa dilakukan pada kajian offline, dengan dibantu oleh SDM yang kompeten dan peralatan yang mendukung serta framework repository dakwah yang baik.

Bidang tarjih juga sudah didigitalisasi melalui https://fatwatarjih.or.id/. Untuk lebih memasyarakatkan produk tarjih, maka produk tarjihpun juga sangat bagus jika didigitalisasi dan direpositorikan dengan baik. Sehingga masyarakat dengan mudah mengaksesnya dan digunakan sebagai pedoman dan kajian. Juga sangat bagus jika penyampaian produk tarjih (misal: tarjih ibadah) dilakukan sesuai dengan kelompok usia.

Momentum Muktamar untuk Digitalisasi dakwah

Momentum muktamar yang akan diikuti dengan musyawarah wilayah, cabang, dan ranting akan menjadi momentum untuk memberikan semangat dan  perhatian pada digitalisasi dakwah ini. Hal ini selaras dengan agenda 5 tahun ke depan yang di sampaikan Bapak Haedar Nashir dalam sidang Pleno ke-2 hari kedua muktamar, yaitu agenda kedua, kelima dan ketujuh.

Agenda kedua adalah Penguatan dan Penyebarluasan Pandangan Islam Berkemajuan

Agenda kelima adalah berdakwah bagi Milenial, Generasi Z dan Generasi Alpha.

Agenda ketujuh adalah Digitalisasi dan Intensitas Internasionalisasi Muhammadiyah

Penyebaran pandangan Islam yang berpijak pada Alquran dan hadis serta berkemajuan akan semakin masif jika terkemas baik dalam bentuk digital dan mudah diakses oleh masyarakat, baik yang telah menjadi anggota Muhammadiyah maupun masyarakat umum. Hal ini juga akan mendukung pengembangan dakwah bagi generasi milenial. Semoga dengan digitalisasi dakwah yang dilakukan secara professional akan mengotimalkan dakwah Muhammadiyah mencerahkan semesta.

Nashrun minallahi wa fathun qarib

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version