Muhammadiyah langsung berdiri di Metro setahun setelah kota yang berjarak sekitar 52 km dari Bandar Lampung ini resmi didirikan. Kota Metro ini bermula dengan dibangunnya kolonisasi dan dibentuk sebuah induk desa baru yang diberi nama Trimurjo. Pada saat Metro dibuka sebagai daerah kolonisasi beberapa kader Muhammadiyah dari Jawa juga ikut berkolonisasi ke Metro. Di sinilah mulai timbul pemikiran-pemikiran untuk kemungkinan dapat dirintis berdirinya Muhammadiyah.
Muhammadiyah Cabang Metro dirintis pada tahun 1938 dan menjadi cabang Muhammadiyah yang pertama kali berdiri di daerah Lampung Tengah. Muhammadiyah sudah mulai tumbuh di daerah Lampung sejak zaman penjajahan Belanda. Tokoh-tokoh perintis berdirinya Muhammadiyah Cabang Metro adalah Mohammad Chajad, Sosro Sudarmo, Abdullah Sajad dan Ki Mohammad Asrof. Pada masa awal, usaha-usaha pendekatan terhadap Persyarikatan Muhammadiyah dengan cara giat melaksanakan dakwah Islam melalui kegiatan seperti; khitanan, perkawinan, kematian, peringatan-peringatan hari besar Islam dan media-media lainnya.
Perkembangan Muhammadiyah mulai menyebar, dengan berdirinya Muhammadiyah ranting Hadimulyo dan calon ranting Yosodadi saat itu. Pada tahun 1942-1945, tokoh-tokoh bangsa dan masyarakat banyak terjun dalam kancah perjuangan kemerdekaan. Tokoh-tokoh Muhammadiyah di Metro juga terjun dalam perjuangan tersebut yang pengaruhnya sangat besar terhadap perluasan Persyarikatan Muhammadiyah.
“Sebagai organisasi keIslaman, kita berharap kedepannya Muhammadiyah Metro menjadi pionir bagi kemajuan umat Islam. Menjadi teladan dan pemandu kemajuan Islam dalam berbagai aspek kehidupan,” kata Ketua PDM Metro HM Daud Siddiq kepada Suara Muhammadiyah baru-baru ini.
Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah Kota Metro semakin maju dan berkembang. AUM-nya tumbuh dan berkembang dengan baik dan diharapkan mampu memimpin kemajuan. Selain itu, kegiatan pelayanan sosial berjalan terus dan aktivitas amalan ubudiyah juga berkembang dengan baik kata PDM Kota Metro.
HM Daud Siddiq mengungkapkan dari empat pilar yang menjadi bidang AUM, di Kota Metro semua sudah ada. Dalam bidang pendidikan Metro mimiliki TK sampai dengan Pergutuan Tinggi dan berkembang dengan baik, beberapa diantaranya merupakan unggulan dan mendapat rekognisi masyarakat. Kemudian di bidang pelayanan sosial ada Panti Asuhan, Lazismu, dan MDCM. Bidang kesehatan sudah ada satu rumah sakit tipe C, tiga klinik dan dua apotik. Kemudian amal usaha di bidang ekonomi dan BUMM, yaitu PT Metro Solar Investama yang bergerak di bidang ritel, toko bangunan dan usaha properti.
Pada bulan September tahun 2022 Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hadir dalam acara peresmian Masjid Baitul Hikmah sekaligus peletakan batu pertama gedung fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Metro. Selain itu, di Muhammadiyah Kota Metro juga sedang dalam tahap finishing pembangunan RSUM Metro yang terdiri dari tujuh lantai gedung utama dengan tata kelola yang baik dan pelayanan yang prima. “Besar harapan bahwa RSUM inilah yang akan menjadi ikon dakwah Muhammadiyah sebagai perwujudan nilai-nilai Islam rahmatan Lil ‘alamin di Kota Metro,” pungkas HM Daud Siddiq. (Risnila/Riz)