Fenomena Munafik, Lain Dimulut Lain Dihati

Fenomena Munafik, Lain Dimulut Lain Dihati

Fenomena Munafik, Lain Dimulut Lain Dihati

Fenomena Munafik, Lain Dimulut Lain Dihati

Oleh: Masud HMN

Prefosor Hamka menulis sebuah buku berjudul Bohong di Duina pada puluhan tahun yang lalu. Membentangkan kebenar tentang kata bohong yang diawali dengan yang diucapkan, kata ditulisan.

Kata yang keluar dari mulut sering kita namakan adalah ucapan dan kita percaya karena yang benar. Yang lahir dari hati. Maka tak salah kalua kata ucapan itu adalah cermin atau gambaran hati.

Ucapan kita identkkan dengan kata,yaitu kata yang benar. Maka popular kata kata yang dipegang dipercaya kebenaranya.

Namun sekarang terdapat ungkapan lain dimulut dan lain dihati. Bagaimna untuk mmemahaminya kalau dalam makna semula tidak beda sekarang kok ada beda, Hal itu kita sebut dengan bohong, yaitu lain diucapkan lain sebenarnya atau kenyataan.

Kalau meminjam ungkapan Profesor Syafii Maarif mantan ketua umum pimpinan Pusat Muhammadiyah. Alamarhum, pecah kongsi antara mulut dan kalbu. Seharusnya jangan sapai terjadi pecah kongsi antara makna kata dengan isi kalbu atau hati.

Diyakini inilah yang membikin kata, dimana omong tak bisa dipegang lagi.

Pada pemikiran Syafii Maarif fenomena pecah nya kongsi antara akal dan kalbu yang dicerminkan oleh lain dimulut lain dihati. Berbahaya terhadap masyrakat dunia. Kita harus menghindarinya. Demikian Syafii Maarif.

Hoax merupakan bentuk bohong yang diperkenalkan oleh media. Berita hoax atau bohong yang tak bisa dipercaya kebenarannya. Bermacam macam tipe hoax di media.

Menarik pembicaraan bohong ini karena hoax jadi permainan yang seru dan dan menarik Misalnya defenisi bohong dalam tel a lie to get truth dalam bahasa Inggris. Ucapkan bohong untuk mendapatkan kebenaran.

Ucapan hoax atau bohong dilarang, menjadi disuruh mengatakan bohong untuk memeperoleh kebenaran misalnya ini berlangsung dalam dunia intelejen untuk membuat lawan percaya akan tetapi pada hakikatnya tidak benar.

Mengakhiri artikel ini penulis ingin supaya kita hati hati dan periksa akan ucapan kita menjaga dari hoax atau bohong. Agar terhidar dari kekacauan karena trelibat bohong, Harusnya jangan, Semoga!

Dr Masud HMN, Dosen UHAMKA Jakarta

Exit mobile version