• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Musywil Ke-16 PWM Jatim di Kota Reog Berlangsung Meriah

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
24 Desember, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Musywil Ke-16 PWM Jatim di Kota Reog Berlangsung Meriah
Share

Musywil Ke-16 PWM Jatim di Kota Reog Berlangsung Meriah

PONOROGO, Suara Muhammadiyah — Tak semua peristiwa menciptakan endapan sedimen yang kemudian pantas dikenang dan kemudian dipelajari sebagai hal bersejarah. Entah dari sisi kemeriahan orang yang hadir, ataupun gagasan, keputusan besar yang terlahir dari pertemuan ribuan orang yang kemudian memberikan pengaruh positif kepada kehidupan banyak orang, baik di masa sekarang maupun yang akan datang. Ini tidak lain tentang sebuah agenda besar Muhammadiyah di tingkat wilayah setara provinsi, silaturahmi warga Muhammadiyah Jawa Timur di Kota Reog 2022.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Orang dengan berbagai tugas yang diidentikkan oleh seragam yang dikenakan terlihat lalu lalang mengamati keadaan. Tak jarang dari mereka yang hanya sekedar untuk menikmati kebersamaan. Mulai dari seragam hijau loreng yang terpantau berjaga di setiap sudut keramaian. Membuka jalan untuk membantu orang menyeberang jalan yang didominasi kendaraan berbahan bakar fosil. Di dadanya bertuliskan Kokam. Dengan baret yang dikenakannya, sudah cukup mengintervensi orang yang hendak berbuat kejahatan. Ada juga Kosegu, yang kurang lebih memilih tugas yang sama; pengamanan. Mereka hanya dibedakan warna seragam. Kosegu identik dengan warna merah.

Mayoritas adalah orang dengan baju batik beragam warna dan motif membanjiri arena pembukaan Musyawarah Wilayah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur ke-16 yang berlangsung di alun-alun Kabupaten Ponorogo pada Sabtu, 24 Desember 2022.

Kelompok ini hanya dapat dikenali dari dua sisi, peserta atau penggembira. Mereka umumnya datang secara rombongan. Menyewa bus atau menggunakan mobil pribadi untuk datang ke arena Musywil.

Kelopak dengan baju batik ini pun memiliki perbedaan yang mendasar. Jika peserta Musywil datang ke Ponorogo untuk menetapkan agenda lima tahun ke depan, mulai dari menyusun agenda strategi Persyarikatan hingga menentukan pimpinan. Sedangkan para penggembira datang untuk memeriahkan jalannya pembukaan Musywil ke-16 di Ponorogo. Maka dari itu jarang dari mereka yang terlihat cemberut. Semua memperlihatkan wajah-wajah penuh kegembiraan.

Menurut laporan panitia ada 1148 peserta dan 12.179 penggembira yang hadir ke arena pembukaan Musyawarah Wilayah ke-16 PWM Jawa Timur. Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo mengaku senang dan bangga karena Ponorogo menjadi tuan rumah Musywil ke-16 PWM Jawa Timur.

“Selamat datang di Ponorogo. Terimakasih Muhammadiyah Jawa Timur telah mempercayai Ponorogo sebagai tuan rumah Musywil,” terangnya.

Sukoco mengaku bahwa Ponorogo bukan hanya siap menjadi tempat Musywil, tetapi juga siap menjadi tuan rumah Muktamar bagi Muhammadiyah. “Tak hanya Musywil, Ponorogo siap jadi tempat Muktamar,” pungkasnya diiringi tepuk tangan para peserta dan penggembira.

Di akhir sambutannya ia mendukung terselenggaranya Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim. Serta mengajak untuk bersama membumikan Islam berkemajuan dan memajukan Jawa Timur.

Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa dalam membumikan Islam berkemajuan, Muhamadiyah dan Aisyiyah harus berada di garis terdepan untuk mengimplementasikan nilai Islam rahmatan lil alamin. Yaitu Islam yang memiliki kepedulian pada aspek strategi kehidupan manusia. Mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi.

Hal ini tentu sejalan dengan program strategis Muhamadiyah pada abad keduanya yang berkomitmen membangun pusat-pusat keunggulan. “Tak bisa memperikan apa-apa orang yang tak memiliki apa-apa. Begitulah pepatah bijak mengatakan. Pada prinsipnya, orang yang ingin memberi, ia harus tahu apa yang dimilikinya. Sebelum pada akhirnya sesuatu yang ia miliki itu harus ia berikan kepada orang lain,” tegasnya. (diko)

 

Tags: Bupati PonorogoHaedar NashirJawa timurmuhammadiyahMusywil Ke-16Sugiri Sancoko
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
SD Muhammadiyah Kemantran raih penghargaan The Best Islamic School

SD Muhammadiyah Kemantran raih penghargaan The Best Islamic School

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In