Tips Memajukan Amal Usaha
KUDUS, Suara Muhammadiyah – Ahad, 25 Desember 2022 yang bertempatan dengan 1
Jumadil Akhir 1444 H, Dra. Misma Kasim, M.A. dari Majelis Tabligh Pimpinan Pusat
‘Aisyiyah, berkesempatan hadir di Kudus dan meninjau beberapa amal usaha ‘Aisyiyah,
diantaranya di SD ‘Aisyiyaih Multilingual Darussalam (SDA Mulida) Getasrabi Gebog
Kudus.
Amal usaha yang dikelola oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah Getassrabi tersebut memiliki
TPA Aisyiyah Darussalam, TK ABA XIX Getassrabi dan SD Aisyiyah Multilingual
Darussalam. Didampingi oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kudus, Hj. Khosifah,
S.Pd.I. dan Sekretaris, Hj. Yaswati Widiyastuti, S.Pd., rombongan diterima oleh Ketua PCA
Gebog 2 Hj. Noor Anisah, Ketua PRA Getassrabi, Nailul Hidayati dan didampingi pengurus
PRA Getassrabi serta pengelola Darussalam Education Centre.
Dosen senior di FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dra. Misma Kasim, M.A.
mengapresiasi PRA Getassrabi yang telah memiliki amal usaha berupa PAUD dan SD, dan
berkenan memberikan tips untuk memajukan Amal Usaha baik Muhammadiyah maupun
Aisyiyah. Beliau menyampaikan, “Hal utama yang diperlukan dalam mengelola amal usaha
adalah kerjasama dan kekompakan yang dibina antara Pimpinan Ranting, pihak pengelola
dan para pendidik. Tanpa adanya sinergi yang baik dalam mengelola, akan mustahil bagi
amal usaha untuk dapat berkembang dengan baik”.
Lebih lanjut, Misma juga menekankan pentingnya berkolaborasi dengan amal usaha lainnya.
“Sebagai contoh, SMA Muhammadiyah Yogyakarta yang mengalami kemajuan pesat dengan
upaya kolaborasi ini. SMA Mutu, Muga, Mupat, dan yang lainnya dapat berkembang baik
dengan adanya dukungan dari Muhi sebagai salah satu SMA terbaik di Yogyakarta. Kepala
SMA Muhammadiyah di Yogyakarta diambilkan dari Muhi dengan misi agar dapat
berkolaborasi, mempraktikkan, menularkan, dan menerapkan manajemennya di sekolah lain”,
terangnya.
Kolaborasi lainnya yang dicontohkan oleh Misma yaitu pendampingan Universitas Ahmad
Dahlan bagi guru TK ABA di Yogyakarta dan sekitarnya. Universitas yang memang concern
di FKIP ini bahkan membuka kelas khusus pendidikan PAUD termasuk mengadakan short
course dan intens melakukan pendampingan untuk meningkatkan kualitas guru TK ABA
hingga dapat memperoleh sertifikasi. “Semangat fastabiqul khoirat tidak dimaknai hanya
dalam konteks bersaing atau kompetisi, tetapi juga dengan menjadikan amal usaha lebih baik
dari waktu ke waktu,” lanjutnya.
Dalam memajukan amal usaha, beliau juga menekankan bagi para pendidik harus selalu
meng-upgrade pengetahuan dan skill sehingga selalu up to date dan berkemajuan. Materi
pengajian atau pembinaan di amal usaha perlu lebih variatif, tidak hanya mengenai ideologi,
akan tetapi perlu disampaikan perkembangan terbaru di bidang teknis sesuai dengan bidang
garap amal usaha yang harus terus dikembangkan. (Wakhidah Noor Agustina)