Makna Telabang dan Burung Enggang Pada Logo Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVIII di Balikpapan
JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah segera menggelar Muktamar ke-XVIII di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tema yang diangkat pada Muktamar ini adalah “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”. Penetapan Kalimantan Timur sebagai tuan rumah didasarkan pada Surat Keputusan (SK) PP PM No.1.5/650/1444, pada 1-4 Sya’ban 1444 H atau bertepatan dengan 21-24 Februari 2023.
Secara umum logo Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVIII tegak berdiri yang melambangkan tauhid serta optimisme gerakan dalam mewujudkan tema “Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Indonesia”.
Pada launching logo, dijelaskan dalam Muktamar ini, digunakan sebuah logo dua buah ekor burung enggang di depan sebuah Telabang (perisai khas Kalimantan) dengan tatapan ke arah yang berbeda.
Burung Enggang yang merupakan simbol khas Kalimantan terkait pemimpin ideal dan juga simbol perdamaian dan persatuan, melambangkan bahwa pada Muktamar ke-XVIII Pemuda Muhammadiyah diharapkan dapat melahirkan sosok pemimpin yang ideal, yang berjiwa negarawan dan mampu bersinergi memajukan NKRI.
Telabang dengan ukiran batik menandakan unsur kebudayaan khas Kalimantan dan Balikpapan yang melambangkan pertahanan serta posisi Pemuda Muhammadiyah sebagai garda terdepan dalam mempertahankan dan memajukan NKRI.
Adapun tiga bendera kecil yaitu bendera Merah Putih, Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah melambangkan bahwa Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian integral dari Persyarikatan dan bangsa Indonesia.
Warna yang digunakan yaitu hijau, kuning, merah, dan hitam. Warna hijau melambangkan kemakmuran dan religiusitas, kuning melambangkan kemuliaan, merah melambangkan keberanian dalam berpikir, berbuat dan bertanggungjawab, sedangkan hitam melambangkan kekuatan dan kedalaman ilmu pengetahuan.
Jenis font yang digunakan adalah Futura. Pemilihan ini menandakan bahwa Pemuda Muhammadiyah berkarakter kokoh, modern, dan futuristik. (dhel)