KENDAL, Suara Muhammadiyah – Majelis Tabligh PDM Kendal melalui Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah (GJDJ) Muhammadiyah menggelar sosialisasi tiga program unggulannya, yakni Gerakan Cinta Al Quran (GCA), Gerakan Cinta Masjid (GCM), dan Gerakan Perberdayaan Ummat (GPU).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 45 orang, terdiri 10 perwakilan dari takmir Masjid dan jajaran pengurus GJDJ Muhammadiyah Kendal yang berlangsung pada liburan tahun baru 2023, Ahad (1/1) di Masjid Al Huda, Tlangu, Sukorejo, Kendal.
Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam menekankan pentingnya setiap anggota GJDJ Muhammadiyah Kendal memiliki ruh cinta Al quran sebagai pondasi setiap gerakan jamaah dan dakwah jamaah.
Ikhsan mengaku, gerakan cinta Al quran di Muhammadiyah Kendal sudah cukup lama digulirkan, tetapi gerakannya masih lambat.
“Melalui GJDJ gerakan cinta Alquran di setiap tingkat kepemimpinan Muhammadiyah akan berkembang lebih cepat” pintanya.
Dia menjelaskan, Al quran hanya bisa bersemayan di dada orang- orang yang berilmu, yaitu mereka yang dengan sungguh-sungguh mempelajari Al quran.
Menurut Ikhsan tidak ada orang Islam yang melarang menjadikan Al quran sebagai alat perjuangan. “Al quran sebagai salah satu alat memajukan ummat Islam maka Al quran harus diperjuangkan” katanya.
Sementara itu Hidayat Santoso menyampaikan, kelompok yang mencintai masjid sebagai salah satu dari tujuh komunitas yang dijamin oleh Allah masuk surga. “Mereka adalah takmir masjid, pemuda-pemuda yang keseharian hatinya terikat dengan masjid” kata Hidayat mengutip sebuah hadits. Takmir masjid, lanjut Hidayat Santoso yang juga salah satu dokter di RSI Kendal, sebagai penguat dari masjid yang menentukan kualitas ummat.
Dia memahami, barangkali terdapat anggota takmir masjid yang keimanannya belum terjaga. “Mereka harus kita bimbing, diajak bersama untuk mengunatkan keimanan” tuturnya. Menurutnya takmir dituntut untuk menggerakkan ummat supaya mencintai masjid, menciptakan jamaah yang mencintai masjid dengan mendirikan sholat jamaah di masjid juga memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan positif
“Takmir masjid adalah mereka yang menyeru kepada ummat supaya segera menuju masjid, menegakkan sholat berjamaah” tegasnya.
Dia menambahkan masjid yang berdiri tegak dan megah mestinya memiliki imed positif, yaitu tampilan bangunan masjid berkesan positif.
Sedangkan Manajer Umum Lazismu Kendal, Suprapto memaparkan indek kemiskinan takmir dan jamaah masjid di Kendal dinilai tinggi, maka peran masjid harus diperluas dengan memberdayakan ummat dengan hadirnya Lazismu Kendal yang memiliki 25 Kantor Layanan (KL).
“Muhammadiyah di Kendal memiliki 75 masjid. Takmir dan anggota jamaah masjid yang istiqomah harus kita berdayakan melalui perekonomian keluarga mereka” katanya. Menurut Suprapto, meningkatkan peran anggota jamaah masjid tidak sebatas mereka melakukan rutinitas ibadah sholat mahdhoh berjamaah di masjid, tetapi tingkat kemakmuran ekonomi jamaah masjid harus diketahui.
“Ternyata tidak sedikit anggota jamaah masjid kita yang miskin. Mereka tidak malas bekerja. Tetapi boleh jadi mereka merasa tidak ada yang dikerjakan, atau tidak tahu apa yang harus dikerjakan” ungkapnya. Suprapto berharap ada tindaklanjut kegiatan GDJD, diantaranya Raker Takmir Masjid Muhammadiyah se Kab. Kendal, dan pelatihan takmir masjid. (fur)