YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – PK IMM FAI UMY melaksanakan Rapat Kerja Pimpinan pada Sabtu, 31 Desember 2022 di Gedung K.H Ibrahim Lt. 5. Rapat Kerja Pimpinan ini merupakan forum untuk menyepakati program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun kedepan. Seminggu sebelumnya, pimpinan telah mengikuti Up Grading dan Rakor Isu sebagai modalitas utama dalam merumuskan program kerja.
Ramadhanur Putra selaku Ketua Umum dalam sambutannya memberikan semangat kepada Kader IMM FAI UMY dengan membawakan kisah teladan Nabi Muhammad S.A.W tentang masa kesedihannya ketika berdakwah. Masa tersebut dinamakan dengan amul huzni. Saat itu, Rasulullah ditinggal wafat oleh Abu Thalib (pamannya) dan Siti Khadijah (istrinya). Mereka berdua adalah orang yang selalu berada digarda terdepan dalam menyokong dakwah Rasul. Maka, pantas saja hal ini sangat memukul hatinya.
Kepada IMMawan/IMMawati Rama menyampaikan, “Kesedihan, capek, galau, males dalam ber-IMM tentunya adalah hal yang wajar. Ketika keinginan tidak terwujudkan, ekspektasi terhadap IMM tidak sesuai dengan kenyataan. Adalah hal biasa.” Ujarnya.
Selanjutnya, ia paparkan bahwa satu periode adalah jalan yang panjang. Untuk mengupayakan segala keinginan. Meminimalisir kegagalan. Dan menepis semua ketakutan. Ramai sepi kita tetap bersama. Bersatu padu dalam ikatan. “Oleh karena itu. RAKERPIM ibarat resolusi akhir tahun yang harus berangkat dari 3 kesadaran untuk IMM FAI UMY lebih baik tahun depan” Ucapnya.
Pertama, Kesadaran Historis. Bahwa ini adalah moment bersejarah. Kita harus membentuk sejarah kita sendiri. Dan itu dimulai dari rakerpim ini. Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Dan sekarang, adalah masa untuk kita menciptakan sejarah kita sendiri. Dan dikenang setelahnya.
Kedua, Kesadaran Filosofis. Bahwa rakerpim adalah rumusan yang berangkat dari analisis kebutuhan, berdasarkan sumber yang jelas, dan latar belakang masalahnya. Sehingga, program kerja yang dibentuk adalah solusi untuk semua masalah yang ditemui.
Ketiga, Kesadaran Ideologis. Bahwa rakerpim harus berangkat dari nilai-nilai ideologis yang kita yakini. Nilai ke-Islaman, ke-Muhammadiyahan, dan Ke-IMMan itu sendiri. Maka, tetaplah bersemangat dan teruslah berdakwah melalui IMM ini. Tidak ada satupun usaha yang akan sia-sia. Semuanya akan tercatat dengan tinta emas menjadi sebuah penghargaan. Atas pengabdian dan pengorbanan yang dilakukan. “Tahun baru, Semangat baru. Bersiaplah untuk sebuah Revolusi! Billahi fi sabilil haq, fastabiqul khairot.” Tutupnya.
Selanjutnya, agenda RAKERPIM dilanjutkan dengan presentasi program kerja oleh setiap bidang yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab agar program kerja yang ditetapkan sesuai dengan wacana organisasi dan fokus gerakan selama satu tahun periode, yaitu Liberalisasi Kampus. (Ama)