Fadhilah Dzikir setelah Shalat Fardhu
Oleh: Tito Yuwono
Dzikir adalah ibadah dengan disertai ucapan lesan serta terhayati maknanya oleh hati. Allah Ta’ala memerintahkan dzikir bagi orang-orang yang beriman sebagaimana dalam Quran Surat Al-Ahzab ayat 41.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.
Ahli dzikir baik laki-laki maupun perempuan merupakan salah satu asbab mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala, sebagaimana dalam Quran surat Al-ahzab ayat 35.
إِنَّ ٱلْمُسْلِمِينَ وَٱلْمُسْلِمَٰتِ وَٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْقَٰنِتَٰتِ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلصَّٰدِقَٰتِ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰبِرَٰتِ وَٱلْخَٰشِعِينَ وَٱلْخَٰشِعَٰتِ وَٱلْمُتَصَدِّقِينَ وَٱلْمُتَصَدِّقَٰتِ وَٱلصَّٰٓئِمِينَ وَٱلصَّٰٓئِمَٰتِ وَٱلْحَٰفِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَٱلْحَٰفِظَٰتِ وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرًا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.
Dengan berdzikir hati akan menjadi tenang, sebagaimana dalam Quran surat Arra’du ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.
Sedangkan khusus dzikir setelah shalat berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam Quran Surat Annisa ayat 103 dan Al-Jumuah ayat 10.
Surat Annisa ayat 103:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Al-Jumuah ayat 10:
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Fadhilah Dzikir Setelah Sholat Fardhu
Pada tulisan ringan ini akan disampaikan fadhilah dzikir setelah melakukan sholat fardhu. Kita dapati sebagian dari kita, setelah sholat fardhu selesai, langsung melihat pesan di HP. Kemudian asyik dengan HPnya dengan meninggalkan dzikir. Ataupun ada mungkin ada juga yang langsung beranjak meninggalkan tempat shalat, tanpa berdzikir. Padahal fadhilah dzikir setelah sholat fardhu sangat besar.
Berikut kami sampaikan beberapa fadhilah dzikir setelah shalat fardhu, semoga memotivasi kita semua untuk lebih istikamah dalam mengamalkannya.
Fadhilah pertama, Dzikir setelah shalat fardhu adalah sebagai bukti ketaatan kita kepada Allah Ta’ala, karena Allah Ta’ala memerintahkannya sebagaimana dalam Quran yang telah disebutkan di atas. Selain itu, dzikir setelah shalat adalah ittiba Nabi ﷺ, mengikuti Sunnah Beliau ﷺ. Mengikuti perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah kemenangan dan keberuntungan yang sangat besar.
Fadhilah kedua, Dzikir pertama yang diucapkan setelah shalat fardhu adalah beristighfar kepada Allah Ta’ala. Beristighfar dari kekurangan-kekurangan dalam menjalankan shalat beserta beristighfar dari dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. Sebagai tanda taubat kita kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.
Fadhilah ketiga, salah satu bacaan dzikir setelah shalat adalah membaca ayat kursi. Dengan membaca ayat kursi sehabis shalat fardhu, tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian, sebagaimana dalam hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Annasai:
مَنْ قَرَأَ آيَةَ اَلْكُرْسِيِّ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُولِ اَلْجَنَّةِ إِلَّا اَلْمَوْتُ
Artinya: “Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat maktubah (shalat fardhu), maka tidak ada yang bisa menghalanginya untuk masuk surga kecuali kematian” (HR Imam Annasai)
Fadhilah keempat, Allah Ta’ala akan ampunkan dosa walaupun sebanyak buih dalam lautan. Maasyaa Allah begitu besar kemurahan Allah Ta’ala. Sebagaimana hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Malik:
مَنْ سَبَّحَ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَخَتَمَ الْمِائَةَ بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Artinya: ‘Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,” (HR Imam Malik).
Fadilah kelima, doa setelah shalat adalah salah satu doa yang didengar oleh Allah Ta’ala, sebagaimana dalam hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
Artinya: ”Ya Rasulullah ﷺ, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib).” (HR Imam Tirmidzi)
Fadhilah keenam, jari yang digunakan untuk menghitung ketika bertasbih, bertahmid dan bertakbir akan menjadi saksi pada hari kiamat, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُنَّ أَنْ يُرَاعِينَ بِالتَّكْبِيرِ وَالتَّقْدِيسِ وَالتَّهْلِيلِ وَأَنْ يَعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ
Artinya: “Nabi ﷺ memerintahkan mereka untuk memperhatikan takbir, taqdis dan tahlil, dan hendaknya mereka membuat ‘uqdah dengan jari-jari. Karena jari-jari tersebut akan ditanya dan akan bisa bicara (di hari Kiamat)” (HR Imam Abu Daud)
Catatan: ‘uqdah adalah menekuk jari-jari untuk berdzikir
Demikianlah tulisan ringkas berkaitan dengan dzikir setelah shalat, semoga Allah Ta’ala karuniakan kepada kita untuk bisa istikamah dan khusyu’ dalam berdzikir setelah shalat fardhu.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta