Bedol Guru Yogyakarta Studi Tiru Implementasi Kurikulum Merdeka
SOLO, Suara Muhammadiyah – SD Muhammaadiyah 1 Ketelan baru-baru ini menerima kunjungan studi tiru dari rombongan kepala sekolah dan guru dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD/MI Kemantren Kraton Yogyakarta, Kamis (26/1/2023).
Kepala bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Olahraga Mujino SPd MAcc mengatakan disambut dan diterima dengan baik, penuh kehangatan atas kunjungan studi tiru tersebut. Ia menyampaikan bahwa studi tiru ini untuk ngangsu kaweruh semua unggulan yang ada di sekolah penggerak yang berdiri sejak 1935 ini.
“Ikut dalam studi tiru sebanyak 6 Kepala Sekolah, 86 guru, dan 1 pengawas. Ketua K3S Sutarji MPd, Sekretaris Suraji Widarta SPd. Bedol guru untuk studi tiru implementasi kurikulum merdeka di SD Muhammadiyah 1 Ketelan,” ujar Mujino.
Penerimaan studi tiru di terima di hall sekolah sehat. Ikut menerima dan membersamai Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Imam Priyanto, bidang al Islam Kemuhammadiyahan Ahmad Syaifuddin, bidang Sarpras Jaka Prasetya, bidang Humas Jatmiko dan bidang Kesiswaan Imam Priyanto.
Sementara itu, kepala sekolah penggerak berkemajuan, Hj Sri Sayekti SPd menagatakan sekolah penggerak merupakan sekolah yang berfokus kepada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik.
Menurutnya, Sekolah Penggerak sebagai katalis dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan sumber manusia yang unggul.
“SDM yang unggul di dalamnya ada kepala sekolah dan guru,” ungkapnya.
Dengan adanya sekolah penggerak, Sayekti berharap pemangku kepentingan sekolah lebih sadar dalam melakukan transformasi pendidikan. Pimpinan sekolah harus bisa melakukan transformasi tersebut.
“Semua transformasi pendidikan ujung-ujungnya adalah kualitas guru dan kualitas kepemimpinan sekolah, kepala sekolah dan guru-gurunya. Tetapi intervensi harus dilakukan secara holistik terhadap masing-masing sekolah,” jelas dia di hadapan peserta studi stiru dengan penuh semangat.
Terkait dengan Profil Pelajar Pancasila itu sendiri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) (2020) terus berupaya untuk mencetak penerus bangsa yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Mendikbud Nadiem Anwar Makarim telah menetapkan enam indikator profil Pelajar Pancasila.
“Keenam indikator tersebut ialah berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global. Keenam indikator ini tidak lepas dari Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2035,” pungkasnya. (Jatmiko)