Meningkatkan Keterampilan Diri melalui Mulia Practice Screen Manual
NGAWI, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka mempersiapkan peserta didik menuju dunia industri, SMP Muhammadiyah 5 Ngawi melakukan praktik sablon kepada siswa-siswi kelas IX. Praktik sablon dibimbing oleh Bapak Mochamad Zaid Izul Hagkim, S.Pd. yang merupakan guru olahraga dan seni budaya di sekolah ini sekaligus sebagai seorang wirausaha sablon di Desa Klitik, Kabupaten Ngawi. Kegiatan praktik penyablonan dilakukan pada hari Senin, 30 januari 2023 di jam pelajaran seni budaya pukul 12.20-13.40 (2 jam pertemuan).
Mochamad Zaid Izul Hagkim, S.Pd., sebelum melakukan praktik sablon secara langsung, memberikan pemaparan materi terkait tentang sablon, baik alat maupun bahan yang digunakan untuk menyablon. Adapun alat yang digunakan adalah screen (kain gasa yang terbuat dari nilon), rakel (alat sapu yang terbuat dari karet), sprayer, hair dryer, busa, dan pengaduk. Selain alat, kita juga membutuhkan bahan-bahan, seperti : obat afdruk, tinta cat khusus sablon, obat penghapus screen, dan binder (untuk membuat sablon agar tahan lama).
Peserta didik sangat antusias dan semangat dalam mempelajari proses dalam menyablon mulai dari proses persiapan sampai ke proses terakhir, beliau menjelaskan mengafdruk screen ada dua metode yaitu dengan menggunakan matahari dan kotak lampu neon. Untuk cara kerja dari kedua metode tersebut sama yaitu dengan memberikan pencahayaan kepada bagian yang terdapat pada afdruk untuk membuat gambar tersebut timbul (terlihat). Di sela-sela praktik, Beliau mengharapkan Mochamad Zaid Izul Hagkim, S.Pd menyatakan adanya praktek menyablon di mata pembelajaran seni budaya, kami harapkan siswa-siswi dapat mengeksplore lebih jauh dunia seni grafis khususnya yang berkaitan dengan sablon, agar nantinya bisa berguna dan bermanfaat untuk memasuki dunia kerja.
Mochamad Zaid Izul Hagkim, S.Pd. menerangkan langkah dalam pembuatan sablon, Pertama campurkan emulsion (obat afdruk) ke dalam cairan kuning dalam kemasan kemudian mengaduknya secara rata. Kedua langkah selanjutnya adalah melakukan sentuhan poles pada screen pada emulsion yang sudah diaduk secara teratur hingga menyatu, kemudian keringkan dengan bantuan kipas angin sampai benar-benar kering dan membentuk desain.
Langkah di atas baru langkah dalam mengafdruk screen saja, sedangkan langkah menyablon sendiri adalah menempelkan screen yang sudah dibuat tadi di atas kain, lalu lakukan pengecatan pada kain dasar tersebut dengan menggunakan cat berwarna putih kental sedangkan untuk pengecatan warna lain gunakan bahan pewarna “pigment” ke dalam cat tersebut agar tercipta warna lain, apabila ingin warna yang kita berikan tahan lama berikan cairan penguat warna ada cat yang sudah diwarnai tadi, ucap Mochamad Zaid Izul Hagkim, S.Pd. Beliau menambahkan gunakan alas papan sebagai tambahan agar tidak tembus pandang. Di akhir sesi praktik, beliau berharap semoga ilmu yang sedikit ini bisa bermanfaat dan berguna bagi peserta didik di suatu hari nanti. (Taufan)