PCIM-PCIA Malaysia Menyambut Mahasiswa KKN Internasional PTMA

PCIM-PCIA Malaysia Menyambut Mahasiswa KKN Internasional PTMA

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Ketua PCIM dan PCIA Malaysia ikut menyambut rombongan KKN Internasional yang dikoordinir oleh Majelis Dikti PP Muhammadiyah. Rombongan disambut langsung oleh Dubes Hermono, didampingi Atdikbud, Prof Muhammad Firdaus, dan Kepala Sekolah SIKL, Ibu Friny Napasti.

Dalam sambutan dan arahannya Pak Dubes menyampaikan: “Malaysia bisa jadi laboratorium pendidikan yang lengkap. Peserta KKN dapat melihat langsung bagaimana nasib PMI kita. Betapa beratnya kehidupan mereka dalam usaha mengais rezeki di negeri orang. Itu akan mengasah rasa empati kita. Saya yakin para dosen dan mahasiswa peserta KKN akan mendapatkan prespektif baru tentang pahlawan devisa ini.”

Sementara Prof Harun Joko Prayitno, wakil dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang menyertai rombongan, melaporkan bahwa KKN Internasional angkatan ke-5 ini disertai oleh 13 PTMA dari berbagai daerah di Indonesia. Yang terjauh adalah dari UM Sorong, Papua.

Pada kesempatan itu, mahasiswa KKN dari UM Sorong menyampaikan cenderamata kepada Pak Dubes, berupa gendang kecil khas Papua. Lalu gendang tersebut digunakan Pak Dubes untuk meresmikan bermulanya KKN Internasional angkatan ke-5 ini.

Mahasiswa peserta KKN akan disebar ke 32 Sanggar Bimbingan (SB) di semenanjung Malaysia, termasuk di dua SB PCIM Malaysia, yaitu SB Kampung Baru dan SB Kepong, masing-masing ketempatan 5 orang mahasiswa.

Berdasarkan laporan Bapak Supardi, guru SB Kampung Baru menerima 3 mahasiswi UM Mataram dan 2 mahasiswi UM Surakarta. Sementara SB Kepong, menurut Bapak Khusnul Aqil guru SB Kepong menerima 3 mahasiswi UM Ponorogo dan 2 mahasiswi UM Surakarta.

Ustaz Muhammad Ali Imran (biasa dipanggil Umai), Ketua PCIM Malaysia yang baru saja terpilih pada Musyawarah Cabang ke-4 PCIM-PCIA Malaysia pada 21 Januari lalu, menyatakan bahwa PCIM Malaysia periode 2023-2025 akan melanjutkan kolaborasi dengan KBRI KL, SIKL dan Majelis Dikti PP Muhammadiyah terkait program KKN Internasional ke Malaysia ini.

Umai juga berharap, para mahasiswa peserta KKN tidak hanya mentransfer kecerdasan intelektual, tapi juga kecerdasan spiritual dan akhlaq karimah. “Ini saatnya bagi para mahasiswa untuk mempraktekkan mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIKA) secara nyata.
Semoga para mahasiswa kerasan dan sabar menjalani kegiatan ini sampai selesai,” katanya. (Mundzirin/rbs)

Exit mobile version