PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dalam upayanya menggapai misi internasionalisasi Muhammadiyah terus melakukan serta meningkatkan kerjasama lintas Perguruan Tinggi di Negara-negara Asean. Kali ini Universiti Melaka (Unimel) Malaysia menjadi mitra Umri dalam menjalin kerjasama. Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatangan MoU antara kedua perguruan tinggi pada pagi Jum’at pagi (3/2/2023) di ruang Rapat Pimpinan, Kampus Utama Umri, Pekanbaru.
Dalam acara yang bertajuk Memorandum of Understanding (MoU) Signing Ceremony between Universiti Melaka and Universitas Muhammadiyah Riau itu dari pihak Umri dihadiri langsung oleh Rektor Dr H Saidul Amin MA didampingi Wakil Rektor II Bidang SDM dan Keuangan Dr HM Rasyad Zein MM, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Pembinaan Al Islam Kemuhammadiyahan dan Kerjasama, Dr Jufrizal Syahri MSi serta Dewan Pimpinan Harian Umri.
Sedangkan dari Unimel dihadiri Vice Chancellor Prof Dr Abdul Razak Bin Ibrahim, Pegawai Khas VC Datok Prof Dr Baharudin Bin Puteh serta Mr Norsalman Bin Mohd Nor. Turut juga hadir dalam acara tersebut Sekretaris Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Riau Drs Taslim MA.
Dalam sambutannya Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA mengatakan bahwa acara MoU yang dilakukan untuk membangun Silaturrahmi yang kemudian dilanjutkan dengan Silaturfikri kesatuan pemikirian. Setelah itu menjadi Silatur’amali melalui kerjasama dan berakhir menjadi Silaturqalbi dengan manyatukan hati, karena serumpun melayu dan seiman.
“Bagi kami pertemuan ini merupakan Silaturrahmi, kemudian menjadi Silaturfikri kesatuan pemikiran dan kemudian dilanjutkan lagi dengan Silatur’amali sama-sama bekerja dan yang paling penting pada puncaknya betul-betul Silaturqalbi dengan hati kita yang bersatu karena seagama dan kita sama-sama dari rumpun melayu”, kata Saidul Amin.
Lebih lanjut, Saidul Amin menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Umri bersama Unimel untuk membangkitkan batang terendam, meletakan sirih ke tampuknya, serai ke rumpunnya dan antara Pekanbaru dengan Melaka tidak dapat diputuskan karena sejarah serumpun melayu.
“Umri berharap MoU ini bukan antara dua Universitas namun mengikat kedua negara dalam semangat membangun intelektual, spiritual dan kultural, sehingga rasa kedetakan dan kesatuan serumpun seagama dapat terasa untuk kejayaan Islam dan khususnya rumpun melayu dimasa yang akan datang”, tegasnya Saidul Amin.
Vice Chancellor Unimel Prof Dr Abdul Razak Bin Ibrahim mengatakan bahwa Unimel saat ini memiliki 10 Fakultas dan 57 Program Studi. Dalam perjalanannya baru di Riau ini Unimel melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
“Di Universiti Melaka ada 10 Fakulti dan 57 Program. Antara Melaka dan Riau memiliki banyak persamaan antara lain budaya, alam dan agama, serta Umri merupakan tempat yang paling tepat untuk pelajar-pelajar kita datang belajar kesini. Kita tidak mau MoU ini hanya sekedar formalitas tapi kita berusaha membangun kerjasama yang kuat melalui pertukaran pelajar dan dosen,” ujar Abdul Razak.
Lebih lanjut Dr Abdul Razak mengatakan bahwa Universiti Melaka merupakan satu-satunya Universiti yang dilimiliki penuh oleh Kerajaan Melaka, Malaysia.
Kegiatan ini diakhiri dengan dilakukannya pertukaran cenderamata serta foto bersama dengan seluruh peserta yang hadir. (Cris)