Songsong Muktamar XVIII, Pemuda Muhammadiyah Launching PMGO

Songsong Muktamar XVIII, Pemuda Muhammadiyah Launching PMGO

Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti melaunching website pmgo.id di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditro Yogyakarta. Doc. Cris/SM

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM) menyelenggarakan kegiatan launching website. Kegiatan tersebut digelar Jumat (10/2) bertempat di Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta. Adapun website yang dilancuhing itu yakni pmgo.id, di mana dihadirkan untuk menyongsong gebyar Muktamar Ke-XVIII yang bakal digelar di Balikpapan, Kalimantan Timur (21-24/2) mendatang.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, MPd., MEd., PhD, Ketua Umum PPPM, Sunanto, SHI., MH (daring), Sekretaris Jenderal PPPM, Zulfikar Atawala, dan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Anton Nugroho, SE.

Dalam sambutannya, Sunanto mengatakan peluncuran website pmgo.id sebagai warisan untuk roda kepemimpinan bagi pengurusan berikutnya. Di mana website itu menjadi penantian sejak tempo 4 tahun yang lalu. Sehingga dalam rangka menyongsong Muktamar, website terbaru ini secara resmi dilaunching.

“Tapi saya bisa pastikan pmgo.id ini nanti akan kami serahkan kepada PPPM yang baru. Oleh sebab itu, password dan email akan kami serahkan. Sehingga tidak ada kepentingan politik yang menjadi dasar pmgo.id kita lahirkan,” katanya.

Website baru ini nantinya setelah selesai dipergunakan untuk ruang pendaftaran peserta Muktamar PPPM, berikutnya juga akan berfungsi sebagai data base perkaderan, wilayah, baitul arqam, dan diklatsar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Dari sini, akan diketahui jumlah kader yang harus dibina sekaligus jumlah untuk merekrut kader baru.

Cak Nanto menyadari PPPM sebagai organisasi modern di dalam implementasi pendataan ini masih mengalami problematik tersendiri. Karenannya pihaknya mendorong untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan untuk membenahi data-data yang terhimpun di dalamnya. Sebab dengan data ini, akan menjadi media penyambung tali silaturahmi dan meneguhkan ruh ideologi Muhammadiyah.

“Oleh karena itu, pmgo.id atau sistem ini seharusnya tidak hanya sebagai sistem, tetapi di dalamnya seharusnya menjadi kewajiban kita penerus dan penyebar nilai-nilai Kemuhammadiyahan dan saling meneguhkan sebagai satu ikatan persaudaraan sebagai Muhammadiyah,” ucapnya.

Di sisi lain, Sayuti mengatakan bahwa kehidupan modern saat ini sangat lekat kaitannya dengan penggunaan media sosial bagi kalangan generasi muda, utamanya para kader-kader Muhammadiyah abad kontemporer. Salah satu praktik penggunaan media sosial yang digunakan oleh generasi muda ialah internet lewat genggaman gadget. Dalam sebuah survei, dikatakan bahwa jumlah pengguna media sosial melampaui jumlah penduduk Indonesia yang jumlahnya sekitar 273,52 juta jiwa.

“Hasil survei itu membuktikan betapa influence (pengaruh gadget) dan media sosial kepada kehidupan kita sudah sangat penetratif,” ujarnya.

Bahkan Sayuti mengatakan kehidupan di era Revolusi Industri (RI) 4.0 munculnya sebuah fenomena yang ditunjukkan dengan masifnya atau melekatnya penggunaan gadget dan media sosial di kalangan generasi muda sering. Fenomena itu sering disebut dengan implantable technology. Yakni sesuatu yang tidak bisa terpisahkan atau terlepas dari kehidupan, dan hal itu telah terjadi di era sekarang.

Selain itu, pengaruh Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan bertebaran website-website baru dengan tampilan menarik dan kreatif. Oleh karenanya, Sayuti berharap website yang dilaunching ini seyogianya harus terus aktif setiap hari. Kiprahnya di mulai dalam menyebarkan benih-benih informasi dan pengetahuan kepada masyarakat umum, utamanya pengetahuan seputar dunia Pemuda Muhammadiyah.

“Karena itu adalah kewajiban kita untuk tetap kompatibel dengan kehidupan pemuda maka website dan media sosial harus sangat aktif. Betapa masifnya perkembangan teknologi dan ketergantungan kita dengan teknologi itu menjadikan kita tidak hanya Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan harus menjadikan media sosial, website, dan gadget sebagai sumber utama mencari informasi dan pengetahuan,” jelasnya. (Cris)

Exit mobile version