Prof Dadang Kahmad: Lulusan UHAMKA Harus Bisa Mewarnai Jagat Indonesia

Prof Dadang Kahmad: Lulusan UHAMKA Harus Bisa Mewarnai Jagat Indonesia

TANGERANG, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) menyelenggarakaan kegiatan Sidang Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Ahli Madya, Sarjana, dan Magister Tahun 2023. Kegiatan tersebut digelar di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Banten, Sabtu (11/2) dengan mengambil judul “Generasi Unggul Untuk Indonesia Berkemajuan”.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Dr H Dadang Kahmad, MSi, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Prof H Lincolin Arsyad, MSc., PhD, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Dr Ir Paristiyanti Nurwardani, MP, Rektor UHAMKA, Prof Dr H Gunawan Suryoputro, MHum beserta civitas akademika, Direktur PT Syarikat Cahaya Media / Suara Muhammadiyah, Deni Asy’ari, MA Dt Marajo, orang tua/wali wisudawan, dan seluruh peserta wisuda.

Sidang Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka dalam rangka Wisuda Magister Sarjana dan Ahli Madya 2023 ini sendiri dibagi menjadi tiga sesi dengan total 3.138 lulusan. Sesi pertama dihadiri oleh Fakultas Farmasi dan Sains (FFS), Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), dan Sekolah Pascasarjana Uhamka. Sesi dua diisi oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Kedokteran (FK) Uhamka. Sesi ketiga dihadiri oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Psikologi Uhamka.

Dalam sambutannya, Prof Gunawan menuturkan dalam kegiatan ini, UHAMKA untuk pertama kalinya mewisuda Fakultas Kedokteran. Pihaknya sangat mengapresiasi dan memberikan tahniah atas keberhasilan mahasiswa yang telah menyelesaikan proses pendidikan sampai akhir.

Bersamaan dengan hal itu, dirinya mengingatkan kepada peserta wisudawan bahwa Indonesia tengah memasuki pada periode Bonus Demografi. Yakni situasi di mana terjadinya eskalasi penduduk di sebuah negara pada usia produktif yakni antara usia 16 sampai 65 tahun. Data dari sensus penduduk tahun 2020 menunjukkan bahwa komposisi penduduk Indonesia sebanyak 27,94 persen mayoritas diduduki oleh generasi muda.

“Generasi ini atau generasi milenial yang digadang-gadang menjadi motor pergerakkan masyarakat saat ini. Dengan jumlahnya berada sedikit di bawah generasi Z yaitu sebanyak 25,87 persen dari total penduduk Indonesia. Ini artinya keberadaan generasi ini memegang peranan penting dan memberikan pengaruh pada perkembangan Indonesia saat ini dan nanti,” tuturnya.

Menurutnya keberadaan generasi muda tidak hanya memberikan solusi di setiap belenggu permasalahan. Namun, pada saat bersamaan hadir sebagai orang yang mampu menyelesaikan permasalahan dengan cair, objektif, transparan, dan tepat sasaran.

“Hal ini karena generasi muda membawa kinergi, ide-ide baru, dan inovasi yang dapat membantu memperkuat dan memperbaharui budaya dan tradisi bangsa. Sejarah telah membuktikan peran generasi muda dalam memberi perubahan bangsa menjadi kita berdiri kokoh seperti saat ini,” ucapnya.

Prof Gunawan menyampaikan generasi muda harus hadir dalam memberikan solusi. Untuk itu, UHAMKA telah menyiapkan peta jalan untuk menciptakan mahasiswa sebagai generasi unggul dalam memberikan kontribusi kepada Indonesia yang berkemajuan.

“Peta jalan itu kami susun dalam bentuk rencana induk pengembangan dan diterjemahkan dalam rencana strategis UHAMKA dalam jangka pendek, menengah, dan panjang untuk memastikan ketercapaian menjadi propetic entrepreneur university di tahun 2045. Sehingga lulusan UHAMKA memiliki kemampuan kompetensi, mental, dan emosional yang kuat serta memiliki etika kerja yang tinggi mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan teknologi,” katanya.

Sementara itu, Prof Lincolin menyampaikan wisudawan yang baik menurutnya yakni professional. Yakni para mahasiswa telah memperoleh butiran ilmu selama 3-4 tahun dengan pergumulan panjang dan sarat dengan suka duka ketika berada di kampus.

“Seyogianya ilmu yang saudara terima ketika kuliah di sini saudara bisa terapkan, praktikan demi kemaslahatan umat dan bangsa. Saya kira ini suatu tanda orang yang professional. Dan saya harapkan lulusan UHAMKA betul-betul menjadi orang yang professional, bukan hanya sarjana. Kita jangan sampai dinafikan oleh masyarakat sebagai sarjana yang hanya sarjana saja, tetapi betul-betul sarjana yang menguasai ilmu yang diperoleh,” tuturnya.

Sebagai lulusan UHAMKA, Prof Lincolin berpesan kepada peserta wisuda agar setelah lulus nanti dapat memancarkan perilaku luhur dan Islami. Dan dirinya mewanti-wanti agar perilakunya tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.

“Saya kira ini suatu tantangan yang berat. Sekarang banyak godaan dunia, kalau saudara tidak kuat maka saudara bisa terperosok. Oleh karena itu saudara harus kuat, tunjukkan bahwa saudara lulusan UHAMKA yang punya karakter dan sifat yang bagus. Inilah kepada para wisudawan dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah kita sangat mengahrapkan supaya lulusan UHAMKA bisa mencorong (bersinar) di mana-mana dan mewarnai Indonesia,” katanya.

Kemudian, Prof Dadang menyampaikan kebangaannya hal ihwal keberhasilan UHAMKA di dalam mengadakan proses akademik dengan baik. Sampai pada akhirnya dapat meluluskan mahasiswa sebanyak 3138 wisudawan.

“Kami atas nama PP Muhammadiyah mengucapkan terima kasih kepada semua pimpinan baik rektorat, dekanat, kaprodi, serta seluruh dosen dan tendik yang telah berjuang secara sungguh-sungguh dalam mendidik para mahasiswa sehingga mereka berhasil mengikuti program perkuliahan dan di wisuda hari ini,” ucapnya.

Menurutnya, lulusan UHAMKA harus dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dan harapannya ilmu yang diperoleh itu dapat bermanfaat dan barokah sepanjang masa. Dirinya mengucapkan terima kasih karena telah memilih UHAMKA sebagai media menempa diri belajar menuntut ilmu. Sebab UHAMKA sebagai salah satu perguruan tinggi milik Muhammadiyah dan Aisyiyah dari 168 yang dimililki.

“Anda boleh berbangga sebagai lulusan dari perguruan tinggi di bawah organisasi besar Muhammadiyah yang usianya sudah lebih dari 100 tahun. Dan jika berkenan, setelah wisuda ini, kami persilahkan Anda menjadi aktivis Muhammadiyah di level manapun juga. Karena anda sudah mengenal Muhammadiyah melalui perkuliahan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan,” tukasnya.

Guru Besar Ilmu Sosiologi agama Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung ini berpesan kepada peserta wisuda agar selalu bersyukur kepada Allah karena telah memberikan kekuatan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan di UHAMKA. Menurutnya, tidak banyak orang yang bisa berkesempatan melanjutkan studi pendidikan karena keterbatasan dana maupun fisik, sehingga hanya menamatkan diri di jenjang SMA/K.

“Jadi anda itu adalah bagian kecil dari generasi muda lulusan SMA/K yang bisa lanjut ke perguruan tinggi. Itulah anugerah Allah yang sangat luar biasa kepada anda semua,” ujarnya.

Selain itu, Prof Dadang meminta untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah bersusah payah dalam membesarkan dari kecil sampai dewasa. Karena sudah banyak sekali pengorbanan yang diberikan oleh orang tua untuk anak-anaknya.

“Oleh karena itu, tidak mungkin anda bisa seperti sekarang ini jika tidak ada pertolongan dari Allah dan orang tua tercinta. Selepas wisuda ini, ananda semua sujud syukur dan sungkem kepada orang tua, ucapkan terima kasih dan mohon maaf serta mohon doa restu dari mereka untuk kesuksesan anda semua dan keberkahan dalam hidup anda,” katanya.

Lulusan UHAMKA diminta jangan berpuasa diri dengan apa yang telah diperoleh hari ini. Akan tetapi terus belajar dalam bentuk formal dan non-formal. Pada saat yang sama, harus bisa menguasai keterampilan baru dengan zaman yang berkembang dengan pesatnya kemajuan teknologi.

“Oleh karena itu, kreativitas harus tetap di asah, sehingga mampu melahirkan alternatif baru baru yang sangat berguna pada saat ini,” ungkapnya. (Cris)

Exit mobile version