BANTUL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWA DIY) menyelenggarakan kegiatan Peletakan Batu Pertama Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Ibadah Haji dan Umrah Aisyiyah. Kegiatan tersebut dilaksanakan Minggu (12/2) bertempat di Pendopo Joglo Ahmad Dahlan Kasihan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ir Ahmad Syauqi Suratno, MM, Ketua PWM DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua PWA DIY, Hj Siti Zulaihah, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Yogyakarta, Dr Gatot Sugiharto, SH., MH, Wakil Rektor Bidang Akademik UMY, Prof Dr Ir Sukamta, ST., MT., IPM, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bantul, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Menurut Gita, pembangunan gedung baru ini akan dilakukan oleh PT Mentari Prima Niaga dengan modal pembiayaan sebesar KBHI Aisyiyah sebesar 600 juta dan luas tanah sekitar 3000 m. Gedung ini hadir sebagai manifestasi dari medium penyedia fasilitas bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana penunjang ibadah haji dan umrah yakni peragam manasik. Selain itu juga, dapat dipergunakan sebagai kegiataan keagamaan seperti pengajian.
Pada awalnya, akan digunakan sebagai Politeknik Muhammadiyah Yogyakarta (PMY). Akan tetapi setelah PMY bergabung dengan UMY, maka dialihfungsingkan sebagai Pusdiklat.
“Pembangunan gedung Pusdiklat ini nantinya setelah dikerjakan sudah bisa digunakan untuk manasik yang selama ini KBHI Aisyiyah per tahun rata-rata 1200-1300. Sedangkan Umrah PT Surya Citra Madani (SCM) rata-rata setiap bulan memberangkatkan 1600 orang,” ujarnya.
Lebih lanjut, pembangunan gedung Pusdiklat ini sangat efisien dan relevan untuk memberikan fasilitas penunjang pendidikan, utamanya pendidikan agama Islam materi ibadah. Sebab menurutnya, pembelajaran ibadah saat ini telah memuat implementasi haji dan umrah. Di situ, peserta didik diminta untuk praktik layaknya melaksanakan haji dan umrah sungguhan lewat proses manasik.
“Kita tahu bahwa sekolah sekarang ketika materi pembelajarannya tentang manasik, bisa diminta untuk praktik langsung di lokasi ini. Maka silakan, ibu-ibu Aisyiyah bisa mengarahkan kepada TK ABA ketika akan praktik manasik di sekitar Bantul dan Kota Yogyakarta, termasuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/K, maka bisa mempergunakan tempat di sini,” tuturnya.
“Pembangunan ini sebagai salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah yang makin beragam tidak hanya bidang pendidikan, layanan sosial, tapi juga berupaya untuk memberikan fasilitas bagi personal-personal yang mau belajar tentang manasik,” imbuhnya.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini menyebut pembangunan Pusdiklat ini sebagai manifestasi dari bentuk nyata dari kiprah Persyarikatan Muhammadiyah di dalam memberikan pelayanan sosial kepada warga masyarakat universal. Ini berkelindan dengan amanat keputusan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah yakni Risalah Islam Berkemajuan.
“Salah satu titik penekanan dari Risalah Islam Berkemajuan ialah bagaimana Muhammadiyah selalu berijtihad, berinovasi, dan terus memberikan pelbagai layanan-layanan terbaik bagi umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan semesta. Dan itu telah kita laksanakan dengan peletakan batu pertama ini,” katanya.
Di sisi lain, Zulaihah bersyukur kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar. Menurutnya senada dengan ungkapan Gita pembangunan gedung Pusdiklat ini nantinya dapat tempat praktik manasik haji bagi jamaah Aisyiyah se-DIY.
“Kami membangun Gedung Pusdiklat ini untuk memfasilitasi bagi jamaah yang ingin praktik manasik haji. Dengan memiliki gedung ini, kita bisa praktik sendiri tidak harus mencari tempat yang lain. Seperti sekarang kalau mau praktik manasik harus keluar ke Parangtritis, membangun miniatur kakbah tidak permanen, harus membawa ke sana kemari. Maka dengan adanya gedung ini, nantinya bisa memudahkan calon jamaah haji maupun pembelajaran anak-anak sekolah,” tuturnya.
Zulaihah berharap pembangunan dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Pada saat bersamaan, dengan jadinya gedung baru ini nantinya bisa bermanfaat dan menebarkan energi kebajikan untuk sesama umat. (Cris)