Guru PPAD Presentasi “Psikologi Islam” di SEMNAS UMP

Guru PPAD Presentasi “Psikologi Islam” di SEMNAS UMP

Guru PPAD Presentasi “Psikologi Islam” di SEMNAS UMP

PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Fakultas Pendidikan Agama Islam (FPAI) mengadakan Seminar Nasional dan Call Paper bertajuk “Pendidikan Agama Islam Multidisipliner”dengan menghadirkan tiga narasumber sesuai dengan kepakarannya. Narasumber utama dalam SEMNAS ini, mereka adalah Dr. Suyadi, M. Pd. I (Universitas Ahmad Dahlan), Dr. Romelah, M. Pd. I (Universitas Muhammadiyah Malang) dan Assoc. Prof. Dr. Zakiyah (Universitas Muhammadiyah Purwokerto). (Rabu/15/02/23).

Merespon kesempatan emas ini, Duo Guru Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal (PPAD) yaitu al-Ustadz Alvin Qodri Lazuardy dan al-Ustadz Anta Zuda Aditia mengambil kesempatan ini dengan menghadiri SEMNAS membawakan paper bertema “Psikologi Islam” yang  berjudul “Konsep Manusia Dalam Worldview Islam”.

Dalam presentasinya Duo Guru PPAD menyampaikan bahwa; Unsur materi dan ruh yang keduanya harus senantiasa berjalan seiringan dengan seimbang. Dalam dialektika al-Qur’an, manusia memiliki tiga nama, yaitu insan/nas/unas, basyar, dan bani adam. Ketiga nama tersebut mencirikan bahwa manusia memiliki tiga karakter spesifik, yaitu sebagai makhluk yang memiliki tubuh, mampu berpikir, dan memiliki jiwa yang tenang, menyesal, serta marah. Dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki tersebut, manusia memiliki dua potensi, yaitu menjadi taat dan ingkar.

Dari kedua potensi tersebut, tentu yang diharapkan adalah manusia harus berusaha untuk senantiasa taat, hal itu tentu sudah ada pengarahan sedari dini mungkin, yaitu ketika manusia berada di alam ruh, manusia sudah diarahkan untuk mengimani satu Tuhan dan diingatkan dengan wahyu melalui para rasul-rasul-Nya bahwa manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah kepada satu Tuhan tersebut.

Puncak dari segala komposisi dan potensi manusia adalah menggapai hikmah yang merujuk kepada pengetahuan abstrak yang bersifat universal dan terciptanya perilaku kebijakan yang rahmatan lil ‘alamin. Hal tersebut hanya akan tercapai jika manusia senantiasa merujuk kepada sumber-sumber yang terjamin, sebagai contoh pokok adalah apa yang terkandung dari surat al-Fatihah dan makna dalam kalimat istirja. Ungkap Duo Guru PPAD dalam kesimpulannya.

Demikian yang disampaikan oleh dua Guru PPAD dalam kehadirannya di SEMNAS UMP ini, wujud kehadiran presentasi guru PPAD adalah bukti serta contoh nyata bahwa kegiatan intelektual tidak bisa dibatasi dengan “Administrasi” rumit dalam dunia keguruan yang semakin membebani guru dengan kebijakannya. Tabik! (Jurnalis Darwisy)

Exit mobile version