Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY Harus Jadi Inspirasi Membangun Pusat Keunggulan

Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY Harus Jadi Inspirasi Membangun Pusat Keunggulan

SLEMAN, Suara Muhammadiyah — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pembinaan Kesehatan Umum, Kesejahteraan Sosial, dan Resiliensi Bencana, dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes secara resmi mengahdiri dan membuka kegiatan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Ke-13 dan Aisyiyah Ke-12 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (18/2). Kegiatan tersebut digelar di Gedung Siti Bariyah Lantai 1 Kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta Jalan Siliwangi (Ring Road Barat), Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Adapun untuk tema Musywil kali ini dari Muhammadiyah “Membumikan Risalah Islam Berkemajuan, Mencerahkan Jogja”. Sementara tema untuk Aisyiyah “Perempuan Berkemajuan Mewujudkan D.I.Yogyakarta Berkeadaban.”

Pembukaan Musywil dihadiri secara langsung oleh Ketua PWM DIY, Drs H Gita Danu Pranata, SE., MM, Ketua PWA DIY, Hj Siti Zulaihah, Rektor UNISA, Warsiti SKp., MKep., SpMat, Rektor UAD Yogyakarta, Dr H Muchlas Arkanuddin, MT, Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, SIK., MH, Bupati Sleman periode 2010-2015 dan 2016-2021, Drs H Sri Purnomo, MSi, Guru Besar Antropologi Kangwon National University Korea Selatan sekaligus peneliti Muhammadiyah, Prof Hyung Jun Kim, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Agus mengatakan bahwa pembukaan Musywil kali ini berjalan dengan sukses dan lancar. Dirinya berharap agar Musywil ini dapat menjadi Musywil bermartabat dan elegan. Bersamaan dengan itu, Musywil dapat melahirkan program kerja yang baik, tepat sasaran, dan bisa memberikan kemajuan dan kemaslahatan bagi kehidupan umat dan bangsa.

“Kami berharap seluruh permusyawaratan nanti termasuk pleno langkah-langkah, program kerja baru, dan ketika pemilihan pimpinan baru berjalan dengan penuh khidmat. Sehingga menjadi permusyawaratan yang betul-betul diteladani oleh generasi berikutnya,” katanya.

Menurutnya proses pemilihan pimpinan dan anggota sistematisasinya sama dengan pemilihan ketua dan anggota ketika Muktamar di Surakarta, Jawa Tengah yang lalu. Yakni dengan menggunakan sistem E-Voting. Dengan sistem ini, pemilihan dapat berjalan dengan baik, cepat, dan tidak ada modus kecurangan.

“Maka Insyaallah pemilihan ini akan berjalan dengan baik. Tentu bersamaan dengan hal itu, akan berjalan lebih cepat dan akuntabel,” ucapnya.

Selain itu, Agus juga mengatakan dihadapan ratusan peserta Musywil bahwa Muhammadiyah hadir di Yogyakarta. Sebab kelahiran Muhammadiyah berada di Kampung Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912. Bahkan kehadiran Muhammadiyah didukung penuh oleh Kerajaan Kraton Yogyakarta.

“Maka tentu saja ini harus terus menjadi spirit bagi kita. Yogyakarta, khususnya Muhammadiyah dan Aisyiyahnya harus terus menginspirasi perkembangan bagi Persyarikatan ditempat yang lain,” ujarnya.

Maka usaha untuk menginspirasi itu dengan menggerakkan seluruh sumber daya manusia yang ada dan juga kemampuan kapabilitas secara komprehensif. Sehingga berangkat dari sini, Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY dapat menginspirasi bagi Persyarikatan yang lain untuk membangun pusat keunggulan.

Pusat keunggulan yang dimaksud berupa unggul di bidang pendidikan. Pendidikan yang dikelola oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah saat ini telah menunjukkan eksistensi keunggulan dan kemajuan. Salah satunya pendidikan di perguruan tinggi.

“Kita bersyukur tiga perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta ini menjadi perguruan pembina bagi levelnya masing-masing. UNISA Yogyakarta, UMY, dan UAD menjadi kebanggaan kita semua karena telah terakreditasi A unggul,” ucapnya.

Selain itu, pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK Muhammadiyah di DIY harus makin digenjot untuk bisa menjadi unggul. Termasuk di dalamnya ada amal usaha seperti rumah sakit.

Rumah sakit Muhammadiyah telah unggul. Salah satunya PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang kini telah memasuki usia satu abad (100 tahun). Pendirian rumah sakit oleh dorongan pemikiran majunya Kiai Haji Sudja’ telah berdampak efektif dan positif bagi kehidupan warga masyarakat.

Dari sinilah Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY telah menginspirasi Persyarikatan yang lain untuk bersama-sama membangun pusat keunggulan di masa depan.

“Oleh karena itu, ketika nanti seluruhnya Yogyakarta menjadi pusat-pusat keunggulan, maka yakin kita bisa menginspirasi ke tempat Persyarikatan yang lain,” katanya.

Itu semua karena ditopang dengan potensi yang dimiliki. Bagi Agus dirinya meyakini jika potensi yang dimiliki oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY luar biasa. Potensi itulah kemudian mampu menempa diri dan mendorong untuk bergerak dalam memberikan inspirasi kepada Persyarikatan lain untuk membangun pusat keunggulan. Yakni pusat keunggulan dibidang pendidikan, agama, kesehatan, sosial, budaya, dan lainnya.

“Oleh karena itu, Muhammadiyah dan Aisyiyah DIY di periode ke depan harus bisa membangun pusat-pusat keunggulan. Karena itu merupakan kontribusi kita kepada umat dan bangsa yang kita cintai,” tuturnya. (Cris)

Exit mobile version